Zero Angka Kematian Anak dan Ibu Melahirkan di Aceh Singkil

×

Zero Angka Kematian Anak dan Ibu Melahirkan di Aceh Singkil

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Program penurunan angka kematian anak dan ibu melahirkan di Kabupaten Aceh Singkil mungkin patut dijadikan projek percontohan bagi daerah lain di Indonesia. Sebab, sejak tahun 2015 hingga 2019 angka kematian itu menjadi nol.

“Kalu boleh kilas balik, dulu angka kematian anak dan ibu melahirkan di Kabuparen Aceh Singkil cukup tinggi. Tapi dengan program pelayanan publik dengan inovasi kemitraan antara petugas medis dan dukun bernak yang bertujuan memperbaiki pelayanan kesehatan terutama mengurangi angka kematian anak dan ibu melahirkan sangat berhasil. Entah kenapa dulu ibu-ibu tidak bisa melahirkan kalau tidak ditangani oleh dukun beranak. Kepercayaan masyarakat Aceh Singkil terhadap bidan desa yang ditugaskan dinkes di desa-desa belum ada. Sehingga mereka lebih  memilih bersalin pada bidan dukun”, papar Mirawati Sudjono, Konsultan Gatra Nusantara usai acara Media Talk di Kantor Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut Mirawati mengatkan bahwa setelah diteliti lebih jauh angka kematian anak dan ibu melahir itu dikarenakan kurangnya faktor kebersihan atau tidak higienis tangan atau alat yang digunakan ‘sang’ dukun beranak. Namun setelah adanya inovasi kerjasama dengan ahli medis angka kematian kian lama menurun dan menjadi nol.

Program inovasi pelayanan publik berhasil mempersatukan kedua pihak. Artinya setiap ibu hamil yang akan melahikan ditangani oleh pihak ahli medis dan dukun beranak.

“Alhandulillah, sinergi kedunya berhasil. Sang dukun beranak pun mengerti akan pentingnya kebersihan dan higinitas”, kata Mirawati.

Menurut Mirawati, peran serta lembaga dan masyarakat dari kalangan mana pun perlu ikut kompetisi Penghargaan Inovasi Partisipasi Maayarakat guna mencari solusi dari permasalahan yang ada untuk menghasilkan program terobosan  dalam melalukan percepatan dalam mewujudkan kesejahteraan perempuan dan anak.

Peserta yang ingin ikut wajib mengajukan proposal mulai 1 Agustus – 30 September 2019. Pengajun proposal Penghrgaan Inovasi bisa dikirim melalui SINERGIKITA.ID, gratis tanpa dipungut biaya. Her

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *