Jakarta, Faktapers.id – Mafia Tanah makin merajalela dalam aksinya. Dalam menyikapi hal tersebut, pemerintah kini sedang gencar melawan aksi mafia tanah, karena sudah mengganggu iklim investasi. Akibat dari ulah mafia tanah, banyak investor akhirnya batal berivestasi di Indonesia dan memilih Vietnam.
Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan A Djalil mengungkap bahwa Presiden Jokowi merasa kecewa, disebabkan investor memilih Vietnam sebagai lokasi investasi yang baru karena masalah lahan di sana bukan lagi masalah. Samsung misalnya, memilih Vietnam karena ada fasilitas gratis tanah yang diberikan hingga 100 tahun.
“Investor pergi ke Vietnam, tak ada mafia tanah di Vietnam. Kalau investor datang, bisa diberikan gratis sampai 100 tahun,” terang Sofyan Djalil, beberapa hari lalu, di kantornya.
Di Indonesia, lanjutnya, pemerintah atau negara tak menguasai cadangan lahan industri yang diperuntukkan bagi fasilitas investasi calon investor.
Hal ini menurutnya berlawanan dengan Vietnam, yang bisa memberikan fasilitas gratis tanah bagi investor karena pemerintah menguasai lahan.
“Idenya harus punya tanah, BPN tak punya tanah, negara tak punya tanah,” katanya Menteri ATR/Kepala BPN.
Untuk itu, katanya, Kementerian berencana membuat bank tanah atau land bank. Langkah ini juga dilakukan dalam rangka reformasi agraria untuk mendukung investasi.
“Kenapa UU pertanahan didorong. Tak boleh mengangkangin tanah, kita akan atur,” sebut Sofyan Djalil.
Dan pemerintah juga akan mendorong UU pertanahan untuk menghindari spekulasi harga. Sebab, tak bisa dipungkiri, lonjakan harga tanah, salah satunya di kawasan industri karena ulah oknum yang tak bertanggung jawab.
Sebelumnya, BPN bersama Polri membongkar dua kasus mafia pertanahan di Jakarta dan Banten. Uaa/fp03