Jakarta, faktapers.id – Sejak dua periode pilpres 2014 -2019 dan 2019-2024, yang menjadikan Jokowi dan Prabwo menjadi kontestan politik, membuat suhu politik meninggi. Karenanya, seluruh elemen bangsa perlu mengatasi gesekan di masyarakat.
Anggota Fraksi PDIP DPR RI, Masinton Pasaribu berpndapat, normatifnya pemilu cuma sebagai sarana, cara untuk memilih satu pemimpin yang benar-benar legitimite dan benar-benar dianggap mampu membawa bangsa ini ke jalan yang benar sesuai dengan tujuan bernegara.
“Tentu setelah kita melihat, dua pilpres belakangan, yang pesertanya juga sama, Pak Jokowi dan Pak Prabowo dan pemilu yang 2019 ini, menurut saya ini tensi politiknya sangat keras. Padahal di elitnya akur akur semua,” ujarnya di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/10/19).
Jadi, sambung Masinton, istilahnya ‘rembesan’ ke bawah yang masih perlu waktu yang untuk sama-sama mulai tingkat grassroot untuk tidak lagi ada gesekan.
“Di sela-sela aksi demo kemarin juga masih terbawa imbas pilpres. Padahal demonstrasi kemarin nggak ada kaitan dengan isu pilpres lagi,” ujarnya.
Memang, aku Masinton, 2019 itu nggak lepas dari pemanasan ketika Pilkada Jakarta, berpuncak ketiga Pilpres 2019.
“Dan itu polarisasi yang sangat tajam. Meskipun sama teman-teman PKS saya saling ketawa-ketiwi, cipika-cipiki, dalam hal ini kita melihat realita di bawah itu ada keresahan juga kegelisahan,” paparnya. (OSS).