Jakarta, faktapers.id – Ada cerita tersendiri yang dialami oleh Susi Wonosari yang merupakan Kepala Sekolah SMK di Wonosari. Ia berbagi pengalaman ketika dirinya usai berkunjung ke Negeri Tirai Bambu. Disana ia merasa heran ketika melihat minimnya penerangan baik indoor maupun outdoor.
Kala itu, Susi bersama teman – temannya berada di Sanghai, Jiangsu, Beijing, untuk berkunjung ke tempat wisata. Minimnya penerangan membuat ia berhati- dalam melangkah ketika melewati anak tangga. Mengingat pandangannya sudah tidak mudah lagi.
“Alhamdulillah kekhawatiran saya jatuh tidak terjadi. Tapi justru bu cantik Retno Drw sempat jatuh saat turun tangga setelah selesai kunjungan di obyek Sangkar Burung,” kenang dia.
“Alhamdulillah setelah jatuh tidak sampai ada dampak yang fatal, terlebih atas atensi dan empati teman-teman khususnya Ayah Iskak & Ayah Kijo sehingga cepat pulih,” sambung Susi seraya menuturkan suasana kala itu.
Dengan penuh rasa tandatanya, Susi berpikir dengan minimnya penerangan di Tiongkok. Kemudian, ia pun mencari tahu. Ternyata, hemat energi tidak hanya sebuah slogan ataupun retorika di Bumi Tiongkok/China.
Kesadaran pemerintah dan warga Tiongkok/China untuk meminimalkan penggunaan energi listrik maupun energi terbarukan sudah menjadi budaya yang mengakar kuat.
“Budaya hemat energi di China mudah-mudahan menjadi inspirasi bagi kita untuk mereplikasi dimulai dari diri sendiri, keluarga, warga sekolah untuk tidak henti-hentinya menggiatkan ikhtiar hemat energi yang tidak sebatas slogan saja,” imbuhnya.(uaa)