Denpasar, Bali. faktapers.id – Industri pariwisata yang menjadi sektor unggulan pemerintah Indonesia sebagai peringkat kedua peraih devisa negara berhasil menyerap 13 juta tenaga kerja di bidang pariwisata pada tahun 2019 ini dan akan meningkat terus kedepannya seiring pesatnya kemajuan industri di berbagai sektor, tidak terkecuali pada dunia perhotelan.
Ditambah lagi pariwisata sebagai industri bisnis terkoneksi secara regional dan internasional maka kehadiran pemimpin-pemimpin perusahaan yang berstandar kompetensi global semakin dibutuhkan.
Selain pendidikan vokasi yang terus ditingkatkan mutunya oleh pemerintah, para praktisi di industri juga menyelaraskannya dengan menciptakan program dan metode pelatihan yang dibutuhkan sesuai trend yang terkini terjadi di dunia usaha.
Global Hospitality Expert (GHE) sebagai lembaga pelatihan profesional kepariwisataan dan perhotelan yang bernaung dibawah PT Global Hospitaliti Ekspertis (PT. GHE) bergerak cepat merespon program pemerintah dalam mewujdukan SDM Unggul Menuju Indonesia Maju.
Lembaga yang berdiri sejak 17 Juli 2017 lalu ini telah konsisten melaksanakan berbagai program yang dikemas dalam H.E.A.D (Hospitality Education And Development) dengan empat sub program unggulan: 1) Industry Credential (program sertifikasi profesi internasional), 2) Qualification Certification (program pelatihan profesi menuju jenjang yang lebih tinggi), 3) Essential Workshop (program seminar dan pelatihan keahlian) dan 4) Educational Plus (program kerjasama penyelenggaraan pendidikan tinggi berbasis kurikulum internasional).
Pada hari Jumat, 25 Oktober 2019 GHE kembali menyelenggarakan kegiatan GM Capacity Enhancement Program (GMCEP) dan diikuti oleh 10 peserta yang menyiapkan dirinya menuju posisi Hotel General Manager yang kompeten berdasar standar internasional.
Yoga Iswara, BBA.,BBM.,MM.,CHA selaku President Director GHE menjelaskan bahwa semua jajaran Board of Director GHE telah mengantongi sertifikat keahlian memimpin industri hotel secara internasional.
“BOD tersebut juga sekaligus proctor dalam program GMCEP ini, selain materi yang memang disesuaikan dengan standard dan kebutuhan secara internasional, para proctor yang bersertifkat CHA dari AHLEI ini memang memiliki pengalaman dan kemampuan untuk men-delivery materi-materi tersebut.
Sehingga peserta pelatihan ini mendapatkan wawasan yang komprehensif bukan hanya dari buku materinya saja namun juga berinteraksi dengan para hotel expert kami dalam memecahkan persoalan-persoalan yang mereka hadapi ataupun hal yang belum dipahami” demikian dijelaskan Yoga Iswara.
Pada pembukaan pelatihan yang berlangsung selama 12 hari setiap Jumat dan Sabtu ini tampak hadir semua jajaran Board of Directors yaitu, Agus Yoga Iswara, BBA.,BBM.,MM.,CHA, I Made Ramia Adnyana, SE.,MM.,CHA, K.
Swabawa, CHA, Fransiska Handoko, CHA.,CHIA.,CHRM, Dewa Putu Makapagal, SE.,MM.,CHA, Nyoman Astama, SE.,MM.,CHA dan IGN Darma Suyasa, CHA. Pelatihan untuk persiapan menuju posisi General Manager ini dipaparkan melalui 10 module yang strategis wajib dikuasai seorang pimpinan hotel, meliputi Manajemen Operasional Kamar, Manajemen Makanan dan Minuman, Manajemen Keuangan, Manajemen SDM, Manajemen Pemasaran, Kepemimpinan, Optimalisasi Pendapatan, Mengelola dan Memenuhi Harapan Investor, Mengelola Insentif, Membangun Manajemen dan Strategi Perusahaan.
“Kami selalu membatasi jumlah peserta dalam pelatihan seperti ini, karena proses pembelajarannya sendiri membutuhkan konsentrasi tinggi karena terdapat berbagai disiplin ilmu yang harus dipelajari oleh 1 orang calon General Manager.
Dan dari pengalaman dari batch-batch yang lalu kita bisa lihat program GM Course ini sangat berhasil membantu dalam mewujudkan jenjang karir yang lebih tinggi dari para peserta seperti ada yang sudah menjadi Resort Manager, Hotel Manager dan juga General Manager,” demikian ditambahkan Swabawa yang juga Director of Operations dari GHE.
Setelah program CMCEP ini, GHE telah menyiapkan jadwal untuk pelaksanaan program lainnya yaitu Certified Hotel Administrator (CHA) Review and Exam, sebagai penyelenggaraAN program sertifikasi internasional dari American Hotel & Lodging Education Institute (AHLEI).
Program yang khusus bagi para General Manager dengan minimum masa kerja 2 tahun ini merupakan program pengakuan keahlian profesi dan berlaku untuk para GM di seluruh dunia.
Fransiska Handoko dari GHE yang membidangi hal ini menyebutkan sudah ada 6 orang kandidat yang lulus verifikasi dari AHLEI untuk menjadi peserta program CHA sehingga pelaksanaannya bisa segera dilaksanakan setelah usainya GM Course ini.
“Sama seperti GMCEP, CHA class juga kami batasi jumlahnya karena ini program resmi dan pertanggungjawaban predikat profesinya secara internasional.
Kita hanya batasi jumlah peserta maksimal 8 orang saja. Sehingga seleksi kandidat peserta juga ketat dan harus mendapat persetujuan dari pihak AHLEI melalui proses verifikasi data kandidat yang dikirim ke mereka. Batch berikutnya siap digelar pada pertengahan Desember 2019 ini” tambah Fransiska.
Seiring dengan program pemerintah yang memprioritaskan pembangunan kualitas SDM, program-program semacam ini diharapkan mampu mendorong percepatan pencapaian tujuan tersebut.
Seperti yang disampaikan Ramia Adnyana selaku Komisaris GHE bahwa kolaborasi semua pihak sangat dibutuhkan dan harus bergerak cepat.
“Kami dari GHE sejak awal berkomitmen dalam upaya akselerasi peningkatan kualitas SDM khususnya industri kepariwisataan dan perhotelan ini. Selain pendidikan vokasi yang telah mendapatkan atensi dan prioritas dari pemerintah, kami di swasta mengambil peran lainnya yang tidak kalah pentingnya juga yakni mendidik dan melatih para calon GM ini,” pungkasnya.
“Sehingga Indonesia lebih banyak memiliki para GM yang berasal dari orang lokal Indonesia. Jadi Indonesia dan Bali khususnya jangan hanya fokus pada popularitas destinasi tetapi juga diakui keunggulannya sebagai pencetak SDM kepariwisataan yang unggul dan kompeten,” sambung Ramia Adnyana mengakhiri liputan kegiatan tersebut(ans)