Yogyakarta, faktapers.id — Arya Daffa Danendra , Siswa MAN 1 Yogyakarta raih medali perunggu dalam Pameran International Exhibition for Young Inovator (IEYI) 2019, yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di ICE BSD Serpong, Tangerang Selatan, Jumat(25/10) malam.
Inovator muda ini meraih medali perunggu dari kategori Foods and Agriculture, setelah bersaing dengan 150 karya dari 300 peserta berasal dari 11 negara. Daaan juri dari berbagai negara.
Daffa mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul “Suksesi Vegetasi dan Pembentukan Tanah di Daerah Gunung Merapi Cangkringan”.
Delegasi Indonesia lainnya berhasil merebut 2 perak dan 3 emas, yaitu Arga Rhazes Ramadhan dan Muchamad Ravi Ramadhani memperoleh perak serta emas diperoleh Fabian Jonathan Siswanto di kategori Art Technology, Neng Rizqi Ni’mah dan Firman Fathoni dari kategori Education and Recreation.
“Saya mewakili keluarga besar MAN 1 Yogyakarta bersyukur sekaligus bangga dengan prestasi yang sudah diraih ananda Arya Daffa Danendra,” ungkap Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.H.Wiranto Prasetyahadi, M.Pd, Sabtu(26/10) pagi.
Menurutnya prestasi ini menunjukkan anak-anak Madrasah memiliki kompetensi dan potensi luar biasa, penuh percaya diri. Terbukti mereka mampu bersaing di tingkat Nasional bahkan Internasional dengan kategori umum, berusia dewasa.
“Kita apresiasi setiap bakat siswa untuk dapat mengembangkan diri agar meraih kesuksessan. Ada yang berbakat riset, robotic, akademik, seni, olah raga, dai, berorganisasi, dan lain-lain,” terangnya.
Kesuksesan bisa diraih, lanjut Wiranto, jika proses dan sistem yang di bangun bisa di jalankan dengan baik. Serta kesungguhan dan respon siswa, serta kerja sama yang baik dari orang tua dan siswa, dukungan dari masyarakat dan instansi terkait.
“Kami, MAN 1 Yogyakarta terus berbenah, berinovasi, agar prestasi tiada henti, cerdas dan Islami dapat diwujudkan. Semoga prestasi yang diraih ananda Arya Daffa Danendra menginspirasi siswa lain tidak hanya siswa MAN 1 Yogyakarta, tapi juga siswa madrasah lainnya, siswa sekolah lainnya, SMA/SMK, para peneliti muda lainnya,” pungkasnya.*/Uaa