Majalengka, faktapers.id – LSM GMBI distrik Majalengka kritik sejumlah program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Majalengka yang tidak selaras dengan visi dan misi program Majalengka Raharja yang digelar melalui audensi yang di terima langsung Bupati Majalengka DR. H. Karna Sobahi, M. M. Pd di dampingi sekda Drs Ahmad Sodikin,Asda dengan menghadirkan para kepala dinas terkait bertempat si gedung Yhuda Kamis (3/10).
Menurut Ketua LSM GMBI Distrik Majalengka H. Agustinus Subagja audensi bertujuan untuk mengevaluasi serta mengawal program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Majalengka yang dinilai tidak di dukung dinas terkait dan tidak sesuai fakta di lapangan.
Agus membeberkan, sejumlah program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Majalengka yang seharusnya di dukung dinas terkait kenyataan masih jauh dari harapan Bupati dan Wakil Bupati Majalengka, yaitu maraknya jual buku paket dan LKS tingkat SD dan SLTP, layanan kesehatan gratis dan tuntas hanya simbolis semata.
“Pelayanan KTP/KK gratis masih banyak di keluhkan masyarakat, pemberian insentif guru ngaji dan imam Masjid tidak terealisai,tunkin yang di salurkan Bupati seharusnya mendorong ASN untuk lebih baik bekerja,kenyataan tidak sejalan dengan program Majalengka Raharja dalam meningkatkan pelayanan publik, dari sembilan program tersebut hanya satu saja yang berjalan sesuai rencana yaitu masalah perijinan, sementara yang lain masih perlu peninjauan secara instensif,” kata Agus.
“Kami LSM GMBI berharap program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati berharap para Dinas terkait mendukung program 100 hari Bupati,” harapnya.
Sementara itu Bupati Majalengka DR H Karna Sobahi M. M. Pd mengapresiasi masukan LSM GMBI tersebut,pemerintah butuh kontrol sosial dari masyarakat dalam mengawas dan mengawal program Majalengka Raharja karena merupakat amanat rakyat Majalengka.
“Saya meminta para dinas terkait segera tindak lanjuti bila perlu tindakan tegas bila mana menyimpang dari koridor dan aturan yang ada,” ujarnya.
Karna menambahkan ini merupakan program langkah awal,tentunya kedepan kita akan merangkul seluruh stakeholder supaya program tersebut dirasakan Masyarakat.
“Saya berharap program Majalengka Raharja selaras dengan program Pemerintah mulai dari tingkat Desa,Kecamatan hingga Organisasi Perangkat Daerah,” tutupnya. Lintong Situmorang