Headline

LPETS STIE Ganesha Jakarta Adakan Seminar Syariah Preneur “Peluang Syariah di Era Digitalisasi Bisnis”

909
×

LPETS STIE Ganesha Jakarta Adakan Seminar Syariah Preneur “Peluang Syariah di Era Digitalisasi Bisnis”

Sebarkan artikel ini
IMG 20191025 WA0015

Jakarta, Faktapers.id – Lembaga Pengembangan Ekonomi dan Techno-Entrepreneurship Syariah (LPETS) STIE Ganesha Jakarta mengadakan Seminar Syariah Preneur dengan Tema “Peluang Syariah di Era Digitalisasi Bisnis”, dipimpin oleh Prof. DR. Muhammad Said, M.A, disponsori oleh PT. K-Link Indonesia, Sabtu (19/10/2019) lalu.

Perusahaan K-Link ini telah berkembang dan beroprasi di 46 negara. Bergerak dalam penjualan langsung yang giat, idealis, dan strategis, dengan tujuan menciptakan situasi win-win untuk distributor, pelanggan, staf, dan mitra dagang.

Acara seminar tersebut mendapat dukungan penuh dari Pembina Yayasan Pendidikan Graha Ganesha yang dipimpin oleh Dr. H. Alimudin Armutala, M.Pd, M.M serta Direktur K-Link, DatoRadji Saleh. Mereka bersama-sama peduli dengan pendidikan, dengan tujuan mencerdaskan generasi penerus bangsa.

Selaku Panitia Penyelengara, Syarif Hidayatullah, S.Kom, S.E, M.M menyampaikan bahwa peserta yang hadir mencapai 320 orang. Dan untuk sesi 2, yaitu pelatihan digital marketing dihadiri oleh 69 peserta.

“Setiap orang pasti memiliki kemampuan untuk berwirausaha, seperti halnya mahasiswa yang dalam sela-sela kesibukannya berkuliah. Mereka dengan cerdas dapat meluangkan waktunya sambil bekerja tanpa mengganggu aktifitas belajarnya, seperti berbisnis online,” terang Syarif.

Dalam hal ini, K-Link menghadirkan pakar Komunikasi Eksekutif, yaitu Dato Roslan Ab Hamid, memberikan motivasi kepada para peserta seminar agar menjalankan usahanya dengan serius, agar mencapai kesuksesan.

Selain itu narasumber lain, Prof. Dr. Muhammad Said, M.A, adalah pakar ekonomi syariah yang memberikan ilmunya mengenai tantangan dan peluang bagi generasi milenial dalam berbisnis syariah.

“Dalam seminar ini mengajarkan kita bagaimana agar generasi muda yang akan memulai usahanya dengan menggunakan sistem syariah yang sangat bermanfaat untuk kelangsungan umat dan mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia,” kata Muhammad Said.

IMG 20191025 WA0019Ia memaparkan perkembangan ekonomi syariah dalam bentuk lembaga perbankan dan keuangan syariah yang sangat pesat saat ini, seharusnya dibarengi dengan peningkatan etos entrepreneurship umat Islam. Dan semangat entrepreneurship tersebut harus dianggap sebagai salah satu unsur terpenting dalam gerakan ekonomi syariah yang sedang berlangsung.

“Lembaga pendidikan Islam, harus menjadikan entrepreneurship sebagai salah satu materi dalam kurikulum pendidikan, baik pendidikan menengah maupun pendidikan Tinggi. Demikian pula ormas Islam harus turut mendorong anggotanya untuk mengembangkan entrepreneurship,” terangnya.

Para ulama, ustaz atau dai juga, lanjut Muhammad Said, seyogianya mendorong jamaahnya untuk merevitalisasi etos entrepreneurship yang sekian lama kurang dianggap penting dalam konstruksi peradaban Islam. Karena upaya membangun kembali semangat dan jiwa kewirausahawaan umat Islam Indonesia, merupakan sebuah keniscayaan yang tak bisa ditawar-tawar. Setidaknya, ada tiga dasar pemikiran mengapa rekonstruksi entrepreeusuship umat Islam menjadi penting. .

Pertama, umat Islam sejak kelahirannya, memiliki jiwa dan etos kewirausahaan yang tinggi. Nabi Muhammad dan sebagian besar sahabat adalah para pedagang dan entrepreneur manca negara. Dimana proses penyebaran Islam ke berbagai penjuru dunia sampai abad 13 M, dilakukan oleh para pedagang muslim.

IMG 20191025 WA0018Masuknya Islam ke Indonesia dan upaya penyebarannya di Asia Tenggara, juga dibawa oleh para pedagang tersebut. Bukti nyata hal ini terlihat bahwa di setiap pesisir pantai Indonesia dan Nusantara penduduknya beragama Islam. Dengan demikian, etos entrepreneurship sesungguhnya memang sangat melekat dan inheren dengan diri umat Islam.

Menurutnya ajaran Islam sangat mendorong entrepreneurship bagi umatnya, karena itu bagi seorang muslim, jiwa kewirausahaan tersebut, seharusnya sudah menjadi bagian dari hidupnya. Islam mengajarkan kepada pemeluknya agar bekerja dan beramal, “Bekerjalah kamu, maka Allah, Rasulnya dan orang beriman, akan melihat pekerjaanmu”(QS.9:105). Dalam ayat lain Allah berfirman, “Apabila kamu telah melaksanakan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah rezeki Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung (QS 62:10).

Juga tidak terhitung pula banyaknya hadits Nabi yang mendorong pengembangan semangat entrepreneurship. “Hendaklah kamu berdagang, karena di dalamnya terdapat 90 persen pintu rezeki (H.R.Ahmad). Sesungguhnya sebaik-baik mata pencaharian adalah seorang pedagang (entrepreneur)”. (H.R.Baihaqy).fp03

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *