Jakarta, faktapers.id – Warga jalan Kumbang RW 01 Kelurahan Pegadungan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat, mengaku khawatir terserang gatal-gatal jika menggunakan air yang dipasok PAM Palyja. Sebab Air berbayar tersebut, dilingkungan mereka kini bau dan kotor.
Mereka tepaksa menggunakan air bersih untuk keperluan mencuci, mandi harus meminta pada tetangga yang menggunakan Jet PAM.Sedangkan untuk kebutuhan masak dan minum warga harus membeli yang biasa dijual dalam gerobak. Padahal warga dilokasi itu juga membayar air yang sudah dipasok PAM.
Pasokan air yang bau dan kotor ini terjadi sudah hampir dua bulan terakhir, yang diperparah datangnya musim kemarau panjang.
“Sudah hampir dua bulan ini air kotor, tidak bening, berbusa dan bau gak enak seperti air comberan. Apalagi sejak ada galian saluran air,”ujar Yusnia warga RT 13/01 jalan Kumbang Pegadungan, Jumat (8/11/2019).
Dikatakan Yusnia, warga sudah melaporkan persoalan itu kepada pihak Kelurahan Pegadungan dan sempat dipertemukan oleh pihak PT Palyja. Namun menurut pihak Palyja, kata Yusnia, persoalan untuk perbaikan PT Palyja masih mendapatkan kendala dikarenakan adanya pengerjaan saluran air dan gorong gorong.
“Ya kiita berharap persoalan ini lekas ditanggapi oleh pihak yang terkait dalam hal ini, masalahnya air bersih ini sangay dibutuhkan warga.Jadi tidak mungkin untuk mendapatkan air bersih, harus meminta kepada tetangga terus maupun disuplay air bersih dari Palyja, “kata Yusnia.
Hal senada juga dikatakan Yusmiati, kondisi air bersih yang dipasok PT PAM Palyja menjadi bau tak sedap dan kotor terjadi sudah hampir dua bulan. Warga terpaksa membeli air galon maupun yang biasa dijual dalam gerobak.
“Jadi kita berharap masalah ini bisa diselesaikan, percuma warga membayar, kalau airnya kotor dan bau bentek, “ucapnya.
Menanggapi masalah ini, Sekertaris Kelurahan Pegadungan Kecamatan Kalideres, Fatihin mengatakan, pihaknya sudah memfasilitasi ke pihak terkait yaitu, koordinasi dan komunikasi dengan pihak PAM PALYJA.
Fatihin menjelaskan, yang menjadi keluhan warganya yaitu, volume air banyak tapi sangat bau, tidak layak untuk konsumsi. Menurut warga, kata Sekkel, atas hal tersebut diatas merupakan dampak dari pengerjaan saluran.
“Sesuai dari hal tersebut, jawaban dari PAM sudah TL bye phone,” pungkasnya. MAN