Melawi, faktapers.id – Desa Bemban Permai memiliki penduduk 226 KK yang di mekarkan pada tahun 2007, hingga saat ini dipimpin Kepala Desa Blasius Basin.
Dari jumlah KK tersebut hingga tahun 2019 masih tercatat 90 kk yang belum memiliki WC dirumah pribadi, berkat kehadiran Wahana visi, semua penduduk Desa Bemban Permai sudah tidak lagi menggunakan WC umum.
“Ini semua atas bantuan dan kerjasama dari pihak Wahana visi, dan bisa mencapai Open Defecation free ODF dan mendeklasikan Stop buang air sembarangan,” beber Basin.
“Walaupun sebelumnya ada oknum yang menolak keberadaan Wahana visi tapi kita bersyukur semua program yang baik bisa mengantarkan kita untuk menuju peralihan peradaban yang baik,” sambung Basin.
Manager Wahana Visi Margareta Siregar dalam sambutannya menegaskan, bahwa kita menurunkan angka stunting untuk perubahan peradaban.
“Kita juga harus membangun pilar yang ke satu untuk meningkatan kesejahteraan anak kita. Bersyukur karena di desa Bemban Permai adalah Desa keempat sebagai lokasi Deklarasi ODF dan akan diteruskan di Desa Kempangai, sebagai Desa kelima untuk lokasi deklarasi,” ujarnya.
Bupati Melawi juga merasa bangga dengan semua desa yang bersaing secara sehat dalam membentuk sebuah peradaban yang baik.
Hal ini pula salah satu yang dibahas dipertemuan disentul yaitu stunting Desa seperti yang sedang dilaksanakan pada hari ini.
Sehingga Kabupaten Melawi berusaha semaksimal mungkin untuk hadir di acara Deklarasi ofen Defecation free ODF yang dilaksanakan oleh Wahana visi.
“Saya berterimakasih kepada pihak Wahana Visi yang telah menjembatani dari pihak masyakat dengan pemerintah. Yang kini berhasil bebas dari buang air sembarangan. Seperti yang dilaksanakan di Bemban Permai Pada kali ini. Mari kita pertahan kan ODF dan mari kita tingkatkan kedepan,” seru Panji.
“Berkaitan dengan desa yang masuk dalam kawasan agar didata, secepatnya bisa kita disampaikan ke Kementrian Kehutanan untuk diajukan perubahan statusnya. Supaya tidak ada lagi lokasi Dusun, Desa dan kecamatan yang masih termasuk dalam kawasan Hutan lindung dan Hutan produksi,” sambung Panji. (Skn)