Jakarta, faktapers.id – Aksi tawuran antar pelajar SMA di Jalan Pluit Raya, Kel. Penjaringan, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara pada Senin(25/11/2019) pagi, dimana satu orang pelajar dilarikan ke rumah sakit, karena mengalami luka bacok pada bagian pundak sangat disesalkan.
Apalagi, mengingat peristiwa itu, bertepatan dengan momen Hari Guru Nasional.
”Sangat disayangkan, harusnya di momen Hari Guru Nasional, para siswa memberikan ungkapkan rasa terima kasih kepada gurunya. Apalagi para pelajar ini memiliki energi yang luar biasa, seharusnya diisi dengan kegiatan positif, bukan diisi dengan tawuran,” ujar Pengamat Pendidikan, Nini Fitiriani S.Psi, M.Pd kepada faktapers.id.
Dalam hal ini menurut Nini, memang tidak ada yang bisa disalahkan, akan tetapi hal itu bisa diantisipasi, jika tiga faktor bisa disinergikan.
”Guru tidak bisa disalahkan, saya yakin karena para guru sudah menanamkan penguatan pendidikan karakter. Ini hanya faktor lingkungan dalam pergaulan. Hal itu bisa diantisipasi bila sekolah dan keluarga serta di lingkungan bisa bersinergi,” saran dia.
Sebelumnya diberitakan, aksi tawuran terjadi antar kelompok pelajar SMA di Jalan Pluit Raya, Kel. Penjaringan, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara, Senin(25/11/2019) pagi sekitar pukul 06:45 WIB.
Berdasarkan keterangan warga, tawuran itu menimbulkan korban. Dimana salah satu pelajar terkena sabetan senjata tajam.
“Ada yang terluka, kemudian dibawa warga ke rumah sakit Atmajaya, kayanya kena senjata tajam pada bagian pundak,” tutur Rohman warga sekitar.
Keributan tersebut sempat membuat arus lalu-lalintas macet. Dan menjadi pusat perhatian pengendaraa sepeda motor yang lewat.
Tawuran itu kata warga berhasil dibubarkan, setelah petugas kepolisian setempat terjun ke lokasi kejadian. Hingga saat dikabarkan korban masih dalam perawatan medis di RS Atmajaya
Sementara ketika dikonfirmasi, Kapolsek Penjaringan Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Imam Rifai mengatakan, kasus tawuran pelajar sudah ditangani oleh tim reskrim.(tajuli/fp04)