Singaraja, Bali. faktapers.id – Warga Dusun Gunung Sari desa Sepang Kelod Kecamatan Busungbiu keluhkan kekurangan air bersih diwilayah tersebut, puluhan warga harus berduyun-duyun mendatangi sungai Pukulan di Banjar Dinas Asah Badung.
Menurut Made Bagiarta (51)warga dusun Gunung Sari, kekeringan dan kekurangan air bersih yang melanda dusunnya, diakibatkan Pamsimas yang dimiliki Desa Sepang Kelod selama ini tidak berfungsi maksimal bahkan menurutnya sebagai konsumen telah membayar iuran setiap bulanya dengan dana berpariasi.
Diketahui dana Pamsimas atau pipanisasi diduga menelan anggaran mecapai 900 juta yang disalurkan untuk kebutuhan masyarakat. Pengambilan sumber air awalnya disetujui pada titik hutan pangkung Ijah yang merupakan sumber air belum tercamar namun ditengah perjalanan berbalik ke Pangkung Gelagah yang memiliki debit air sedikit.
Bagiarta yang didampingi salah satu warga masyarakat mengeluhkan keadaan yang dialaminya selama 2 bulan belakangan ini. Disamping kekurangan air pada saluran pipa( instalasi) yang terdapat dirumahnya.
Ia juga harus berbondong-bondong bersama masyarakat lainya membawa Jirigen kesungai untuk mencari air bersih sebagai kebutuhan hidup sehari-hari.
“Sudah dua bulan tidak ada air bersih yang mengalir lewat instalasi yang disalurkan, saya tidak mengerti kenapa terjadi seperti ini. Kepada siapa saya Mesadu Yeh Kenyat Kapah Membah(cetus pada acun fecebook Made Bagiarta)”ujar Bagiarta yang ditemui di Banjar Dinas Gunung Sari.
Kekurangan air bersih disinyalir pengelolaan Pamsimas tidak berjalan maksimal, dengan menelan anggaran 900 juta yang bersumber dari dana Add, APBD, APBN dengan jumlah konsumen mencapai 125 KK kusus di dua dusun tersebut.
Kendati dinilai warga lebih dari cukup dengan anggaran sejumlah itu, namun bahkan bukan saja dirinya yang mengalami hal serupa beberapa masyarakat juga keluhkan hal yang sama.
Sementara Ketua Pamsimas Sepang Kelod Ketut Wirawan yang selaku anggota BPD dikonfirmasi Sabtu (22/11) pukul 15.00 wita dengan kondisi seperti itu pihaknya bukan tidak mau tau, pasalnya ada ketua BP Spam khusus di wilayah Dusun Gunung Sari.
“Untuk Pamsimas Sepang Kelod airnya di kelola oleh ketua BP Spam yaitu pak Gede Mandi dan itu masing-masing dusun mengelola.Kendala pertama karena musim kemarau, debit air diatas juga penyebab utama dan pengambilan pada debit yang awalnya disetujui pada titik hutan pangkung Ijah akhirnya di pangkung Gelagah. Kemarin para pengurus air sudah meninjau lokasi kehutan nanti kalau terus seperti itu ada cara lain misalnya mencari sumber air yang lebih besar dan pipa akan disambungkan kesana,”cetus Ketut Wirawan.
Ketut Wirawan menambahkan dengan dana Pamsimas mencapai 1 miliar diharapkan tidak terjadi masalah kebelakang. Karena saat itu penyurveian tahun 1992 yang dilakukan almarhum Putu Cawi dengan kata debit air daerah tersebut tak pernah surut.
“Setelah terpasang pipa baru dikantakan bukan pangkung Gelagah yang memiliki debit air tinggi dari pangku ijah berjarak 1 km ternyata itu debit air salah alamat,’jelas Ketut Wirawan(des).