Jakarta, faktapers.id – Proyek pengerjaan saluran yang dilakukan oleh Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat tepatnya di Jalan H. Berit RT 05 RW 10, Meruya, Kembangan disesalkan berbagai kalangan.
Sebab, dalam pengerjaan saluran air itu, sebagian warga yang dianggap selalu mengkritisi tidak mendapat informasi atau sosialisasi terlebih dahulu dari pihak RT maupun RW setempat. Apalagi warga mempertanyakan soal ganti rugi bila pagar rumah mereka harus ikut dibongkar.
“Saya tidak tahu, bahwa hari ini, ada galian. Dan saya juga tidak dapat undangan untuk rapat atau pun dapat surat edaran terkait proyek ini,” ujar Abdul Somad warga setempat, Kamis(28/11/2019).
Hal senada juga dikatakan Tokoh Pemuda Kembangan, Umar Abdul Aziz. Seharusnya, Suku Dinas Tata Air Jakarta Barat memberikan sosialisasi terlebih dahulu.
Semisal, pemberitahuan melalui spanduk atau pun surat edaran, serta batas-batas aturan terkait proyek pengerjaan saluran air, sebelum melakukan pekerjaan saluran air. Sehingga warga dapat memahaminya.
“Memang sangat kita sayangkan, harusnya warga diberikan informasi dulu. Jika mau ada pengerjaan saluran air. Sehingga mereka tahu. Apalagi, ada warga yang mengadu ke saya pagarnya dibongkar. Ini yang harus kita pertanyakan sistem kerjanya seperti apa?,” ujarnya.(uaa/fp04)