Headline

Diduga Tak Prosedur, Proyek Drainase Milik Provinsi di Desa Dencarik Dikeluhkan Warga

2678
×

Diduga Tak Prosedur, Proyek Drainase Milik Provinsi di Desa Dencarik Dikeluhkan Warga

Sebarkan artikel ini
IMG 20191122 WA0001

Singaraja, Bali. faktapers.id – Proyek drainase yang ada di jalan raya (Jalur pantura ). Tepatnya di Desa Dencarik Kecamatan Banjar, Buleleng Dikeluhkan oleh warga setempat.

Pasalnya, pengerjaannya diduga tidak prosuderal dan mengabaikan estetika. Salah seorang warga setempat, yaitu Kadek SA (37), pada awak media yang sempat menyambangi lokasi pengerjaan. Mempertanyakan kualitas proyek tersebut. Proyek yang di duga dari Dinas PUPR Provinsi Bali tersebut, diduga tidak sesuai spek, tak itu saya, transparansi asal muasal proyek yang menelan biaya miliaran rupiah. Pasalnya, proyek diduga tanpa berisi papan plang nama pekerjaan dan pelaksananya, tak itu saja, dari sepanjang pengerjaan  juga pengerjaaan tersebut diduga asal-asalan.

Disamping, keluhan warga seperti Kadek SA, yang kecewa karena harus memperbaiki sendiri papan beton sebagai jembatan, untuk bisa menuju ke halaman rumahnya. Proyek  tersebut pengerjaannya hampir 2 bulan lamanya,namun hingga November ini diduga ditinggalkan begitu saja setelah pemasangan beton. Kendati  saluran tersebut telah diperbaiki namun air masih menggenang hingga jentik nyamuk sudah bersarang. Kekewatiran warga akan kondisi ini bukan tanpa alasan.

Seperti penuturan Kadek SA kepada Fakta.id (Kamis 21/11).

“Bukan tidak setuju ada proyek seperti itu,malah kami senang, karena akan memperlancar saluran air, apalagi dimusim penghujan, tapi pengerjaannya jangan dong asal-asalan,” jelasnya.

Kadek pun berharap, pengerjaan jangan asal-asalan. Sehingga air di saluran itu tidak menggenang dan menjadi sarang jentik nyamuk juga mulai tumbuh.
Kadek juga menjelaskan, akibat lamanya proses pengerjaan, terpaksa beberapa warga dan dirinya menutup beton agar saya bisa lalui sendiri.

“Kemarin tetangga sebelah juga mengeluhkan got depan rumahnya di kerjakan begitu saja,” keluhnya. Dan dari PU Kabupaten Buleleng sempat datangi.

Atas lamanya pengerjaan, Kadek sempat memposting di medsos prihal mangkraknya proyek tersebut.

“Dua bulan lalu sudah sempat saya posting dimedia sosial diakun fecebook saya, sekarang lagi saya keluhkan”keluh Kadek SA yang tak ingin nama lengkapnya dimuat.

Kadek SA juga menambahkan,lain dengan dulu, banjir memang ada setiap tahunnya. “Harapan warga agar pihak-pihak terkait agar proyek ini cepat diselesaikan. Agar tidak menganggu aktivitas warga,” harapnya.

Dampak negatif pengerjaan dari proyek tersebut selain menganggu aktivitaa warga, juga menimbulkan debu yang mengganggu pengguna jalan, namun begitu juga pantauan awak media dilapangan, proyek pemasangan beton saluran drainase di wilayah Seririt tepatnya didepan RS Pratama, debu yang ditimbulkan dari proyek tersebut dirasakan sangat menganggu.

Imbasnya pengendara merasa sangat mengganggu pandangan. Memang proyek tersebut dibuat untuk saluran air untuk menanggulangi banjir(Tim).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *