Jakarta, faktapers.id – Meski miliki keterbatasan, dalam hal reformasi untuk tampil di kontestasi pemilihan kepala daerah dan calon legislatif, PDI Perjuangan bekali kadernya pengetahuan melalui sekolah politik.
“Kami, dari keterbatasan sumber daya yang kami miliki proses itu (reformasi partai politik-red) tetap berjalan,” ungkap anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Komarudin Watubun saat menjadi pembicara pada Dialektika Demokrasi bertajuk “Reformasi Partai Politik: Melanjutkan Agenda Reformasi dan Menyelamatkan Demokrasi di Media Center/Pressroom, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/11/19).
Paparnya, pada proses rekrutmen kaderisasi, manajemen organisasi bahkan untuk menjamin organisasi, PDIP Perjuangan itu satu-satunya parpol di Asia Tenggara yang memperoleh penghargaan iso 2001 dari tahun 2019.
“Sampai hari ini masih mempertahankan predikat itu. Kaderisasi kita bagi atas beberapa bagian. Yang pertama, kaderisasi di rekrutmen kepala daerah, kebetulan saya Kepala Sekolahnya,” ujar Komarudin.
Sambungnya, kalau rekrutmen untuk legislatif maupun kepala daerah bahkan presiden partai berlambang banteng moncong putih itu terbuka.
“Kita sadari bahwa kaderisasi yang tumbuh dari internal partai dari bawah itu kan belum sempurna. Oleh karena itu kita juga memberi ruang kepada kadar-kadar lain yang berpotensi untuk memenangkan pertarungan,” urai Komarudin.
Juga untuk memperkuat sumber daya manusianya, kata dia, dilakukan sekolah partai yang masih berjalan terus. “Di Legislatif baru gelombang ke-2 kemarin selesai tutup. Jadi seluruh calon anggota DPR, baik waktu calon maupun setelah terpilih itu di didik standar partai kita,” lanjut Komarudin.
Kemudian, tambah dia, yang kedua kepala daerah juga begitu sudah pasti menerima reforma, menerima rekomendasi sebagai calon dari PDIP Perjuangan disekolahkan juga, meskipun sekolah satu minggu. (OSS)