YPI Al Azhar Motori Pemberdayaan dan Managemen Masjid Melalui Perguruan Tinggi

608
×

YPI Al Azhar Motori Pemberdayaan dan Managemen Masjid Melalui Perguruan Tinggi

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Masjid senantiasa didambakan oleh umat Islam sebagai tempat melakukan ritual dan ibadah secara bersama-sama. Sungguh disayangkan, karena masih banyak orang menganggap bahwa fungsi masjid hanya untuk melakukan ibadah saja. Padahal sebenarnya, banyak hal positif yang bisa dilakukan dan didapatkan pada Masjid.

Inilah yang menjadi perhatian Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar menyelenggarakan diskusi panel tentang “Peran Perguruan Tinggi Dalam Pemberdayaan Masjid” di Kampus Universitas Al Azhar Indonesia (UAI).

Menurut Ketua Umum YPI Al Azhar, Drs. H. Sobirin HS. fungsi masjid menduduki posisi sentral dalam kehidupan kaum muslimin. Bukan hanya dalam ibadah (ritual) tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan. Masjid sebagai bangunan khusus rumah ibadah, tetap diperlukan. Lebih dari itu, masjid bukan hanya sekadar tempat kegiatan ritualsosial, tetapi juga merupakan salah satu simbol terjelas dari eksistensi peradaban Islam. Bahkan masjid bisa menjadi sentral ekonomi.

Ia pun mencontohkan bahwa keberadaan pendidikan sekolah mulai dari TK, SD, SMP, SMA hingga Universitas Al Azhar Indonesia itu lahir dan bersumber dari Masjid Agung Al Azhar.

“Alhamdulullah pendidikan kami mulai
TK, SD, SMP, SMA hingga Universitas Al Azhar Indonesia itu lahir dari Masjid Agung Al Azhar”, papar Ketua Umum YPI Al Azhar, Drs. H. Sobirin HS di Kampus UAI, Selasa, (17/12/2019).

Menurut Sobirin, ketika ada ide untuk membuka program studi Manajemen Masjid Al Azhar dalam sebuah kurikulum, maka Al Azhar sudah siap karena sudah memiliki pengalam dibidang itu.

“Al Azhar mempunyai pengalaman dibidang pendidikan yang baik sehingga nanti ide program studi itu bisa dijadikan kurikulum oleh perguruan tinggi”, imbuh Sobirin

Lebih lanjut Sobirin mengatakan bahwa pihaknya kini sedang mempersiapkan segala sesuatunya. Dan dia pun berharap mudah-mudahan program studi managemen masjid itu sudah bisa dimulai di tahun ajaran 2020-2021.

Senada dengan Sobirin. Rektor UAI, Prof.Dr.Ir. Asep Saefuddin, mengatakan bahwa jika Masjid tidak ditangani dengan baik maka potensi besar Masjid akan hilang begitu saja. Asep pun menyayangkan banyak masjid-masjid yang bagus namun efek komunitasnya masih minim.

Berdasarkan hal itu maka ia optimis bahwa Program Studi Managemen Masjid yang akan diterapkan di awal kurikulum angkatan pertama pada tahun ajaran 2020-2021 itu akan bisa diwujudkan dan mendapat respon yang baik di masyarakat dan semua kalangan.

Bahkan selain pengadaan Program Managemen Masjid, Asep pun akan memikirkan program studi lainnya.

“Program Managemen Masjid ini bisa ditawarkan sebagai degree tambahan. Insya Alloh saya sedang pikirkan mengenai double major tak hanya Managemen Masjid saja tapi program studi lainnya”, pungkas Asep Saefuddin. (Herry)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *