Pemasangan Stiker Miskin Dimulai, Bupati Klaten :Pemerintah Bermaksud Supaya Bantuan Tepat Sasaran

×

Pemasangan Stiker Miskin Dimulai, Bupati Klaten :Pemerintah Bermaksud Supaya Bantuan Tepat Sasaran

Sebarkan artikel ini

Klaten, faktapers.id-Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menempeli rumah Keluarga Penerima Manfaat (KPM), penerima bantuan sosial dengan stiker khusus. Penempelan stiker, dimulai pada Senin, 9 Desember 2019.

Bupati Klaten, Sri Mulyani mengatakan pemasangan stiker itu dilakukan agar penyaluran sejumlah bantuan sosial seperti PKH (Program Keluarga Harapan) dan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) maupun bantuan lainnya berjalan tepat sasaran.

“Targetnya tentu selain sebagai tanda sekaligus verifikasi dan validasi, juga agar masyarakat tahu dan jelas. Karena ini sekaligus untuk mengetahui. Kalau rumah tidak sesuai, mereka akan pasti akan malu tentunya karena masih dapat bantuan”,  terang Sri Mulyani, Senin (9/12/19).

Stiker itu bertuliskan “Keluarga Miskin Penerima Bantuan Sosial”. Stiker terpasang logo resmi Pemkab Klaten,  ditempel di bagian tembok maupun pintu depan masing-masing rumah KPM.

Di bagian tengah stiker, terdapat 6 item atau urutan daftar bansos yang selama ini disalurkan oleh Pemerintah kepada warga kurang mampu tersebut. Setelah ditempel, pemerintah daerah memberikan tanda silang atau centang dengan spidol berwarna hitam ke poin sesuai jenis bansos yang diterima oleh KPM.

“Ini sangat efektif. Secara otomatis mereka yang merasa sudah mampu, rumahnya bagus akan malu dengan sendirinya karena masih mendapatkan bantuan. Diharapkan nanti tidak ada lagi kecemburuan sosial,”  sebut Bupati.

Program penempelan stiker itu disambut baik keluarga penerima manfaat, seperti Tarini (48), warga Desa Candirejo Kecamatan Ngawen, Klaten.

Tarini merupakan penerima bantuan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) yang sudah berjalan selama beberapa tahun terakhir. Ia mengatakan BPNT yang dia terima sejauh ini dimanfaatkan untuk menghidupi ketiga anaknya yang masih sekolah.

Kelak, jika sudah tidak lagi membiayai anak sekolah, Bukhori mengaku rela jika BPNT yang dia terima dialihkan kepada warga lain yang lebih membutuhkan.

“Saya tidak malu ditempeli stiker karena memang saya penerima dan masih belum mampu. Sejauh ini hasil kerja sebagai tukang untuk biaya sekolah, kalau kebutuhan makan kami pakai BPNT. Nanti kalau anak saya sudah lulus semua saya ikhlas ini dialihkan kepada yang lebih membutuhkan. Biar semua rata,” ucap Tarini.

Kepala DinsosP3AKB Klaten, M Nasir menjelaskan, jumlah KPM yang akan ditempel stiker sebanyak 111.357 KPM.  Sedangkan KPM PKH dan BPNT di Kecamatan Ngawen tercatat 3.341 KPM serta penerima manfaat PKH desa Candirejo mencapai 460 KPM.

Menurutnya total Graduasi di Kabupaten Klaten saat ini telah mencapai 5.153 KPM, sementara untuk Graduasi KPM di Kecamatan Ngawen sebanyak 177 dari jumlah tersebut yang 30 KPM berasal dari Desa Candirejo.

“Jadi ini merupakan kegiatan Verifikasi dan Validasi data untuk mengurangi angka kemiskinan di Klaten yang dinilai cukup tinggi,” pungkas Nasir. Madi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *