Singaraja.Bali, Faktapers.id– Sebuah prestasi dikejar emang tidaklah mudah. Tapi jika itu sebuah skil tersendiri yang lahir dari dalam jiwa, dan ditekuni, maka tidaklah sulit untuk mencapai sebuah prestasi.
Seperti wanita muda asal Desa Anturan, Kecamatan Buleleng, Bali, Putu Eka Agustini, yang lahir 21 Agustus 2000. Anak buruh asal Dusun Pasar Desa Anturan ini, yang dilahirkan dari pasutri Komang Darmini dengan Gede Sastrawan, ejak usianya menginjak di pendidikan SN 1 Anturan, terbilang anak tidak malas. Terbukti Eka dalam nilai rata-rata di SD mencapai 8,3. Di tingkat SMP, ia mengenyam pendidikan di SMP 3 Banjar nilai rata-rata sangat standar dengan jumlah 79,2. Kemudian menginjak SMA yang awalnya bersekolah di STM Singaraja kemudian berpindah ke SMA Mangwitani, Badung memperoleh nilai yang meningkat menjadi 84.
Sejak duduk di bangku SMP N 3 Banjar, Eka Agustini telah memiliki prestasi yang cukup gembilang di bidang olah raga memanah. Kejuaraan itu pun mulai diikuti atas arahan pihak guru SMP 3 Banjar, hingga mencapai peningkatan prestasi.
Sayang di tahun 2012, penyemangat hidupnya harus berpulang, yaitu ayah kandungnya Gede Astrawan akibat sakit yang dideritanya. Padahal sang ayah yang berprofesi sebagai seorang montir mahir di bengkel sepeda motor. Eka Agustini yang ketika itu mengalami shock, Berimbas hampir saja tertunda.
Semula Ia memilih bersekolah ke STM Singaraja, namun enam bulan berselang dengan petimbangan agar tidak prestasi tidak tertunda Eka memilih pindah bersekolah ke SMA TI Mangwitani Badung. Pasalnya jika bersekolah di Denpasar, untuk berlatih (dikarantina) lebih mudah ,dibandingkan bersekolah di Singaraja yang harus berlatih ke Denpasar.
Sebagai atlet panahan, lepasan SMP 3 Banjar, Buleleng dulu dididik oleh guru sekolah SMP nya bernama I Made Jayadi. Putu Eka kemudian diasuh dan di gembleng oleh pelatihnya sorang Dosen IKIP PGRI Denpasar bidang olahraga bernama Kadek Dian Panagosi asal Desa Temukus, anak kandung dari Made Jayadi.
Prestasi Eka pub semakin bersinar terang, dirinya yang digembleng hasilnya tidak sia-sia. Wanita tersebut mengikuti Porprov tahun 2015 di Desa Kubutambahan Buleleng mampu meraih medali Perak dan Emas beregu.
Kegigihanya menjadi Atlet Panahan atas bingbingan pelatih Kadek Dian Panagosi menjadikannya ikut bertanding di PON 2016, kendati gagal dalam pertarungan tersebut.
Pada tahun 2017 sambil mengenyam pendidikan SMA, Eka kembali mengikuti Porprov di Gianyar,Bali dan berhasil mengalahkan lawanya meraih medali Emas dan Perak serta perebutan Perak beregu.
Setelah pada tahun 2018 Eka Agustini lulus dari SMA TI Mangwitani, Ia berlanjut menggapai cita cita yang terpendam sejak kecil, yaitu ingin menjadi angkatan Polwan (Polisi Wanita). Akan tetapi setelah mengikuti berbagai test, perempuan berpustur tumbuh tinggi ini, nasibnya tidak lolos menjadi Polwan Polri.
Atas dasar Jengah, Putu Eka Agustini melamar untuk menjadi Kowal TNI-AL, melalui Secaba Umum yang dibuka di Lantamal Benoa. Keberuntungan kali ini berpihak kepada Eka. Setelah mengikuti berbagai test dan bermodal prestasi yang dimilikinya akhirnya lolos menjadi TNI-Al tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun.
“Dari kecil punya cita-cita ingin menjadi angkatan, fokusnya di angkatan darat. Awalnya lulus SMA melamar di Polwan-Polri, namun mengikuti test tidak lolos. Kemudian melamar Secaba Umum Kowal TNI-AL setelah ikuti berbagai test yang didompleng dengan prestasi kemudian lolos dan diterima masuk pendidikan TNI-AL,” ungkap Serda Kowal TNI-AL Putu Eka Agustini kepada Faktapers.id, Rabu (1/1/2020) via handphone.
Sebagai anak didik yang mengawali karir dari SMPN. 3 Banjar, Serda Putu Eka Agustini kini menjadi bagian dari kesatuan TNI-AL.
Eka mengucapkan terima kasih kepada para Guru SMPN.3 Banjar Buleleng. ”Kami berterima kasih kepada para guru di SMPN 3 Banjar yang telah berhasil mendidik dan memberi arahan kepada kami. Dari ketidak mampuan, sehingga bisa berdiri dan mengabdi kepada negara republik Indonesia melalui kesatuan TN-AL. Prestasi yang kami pegang ini akan kami jaga dengan sebaik-baiknya. Semoga SMP N 3 Banjar menjadi contoh sekolah yang mampu mendidik para siswanya menjadi anak bangsa yang berpedoman NKRI,” ungkap Serda Eka.
Serda Eka Agustini yang kini bertugas di Koarmada II Puslat Kapal Perang Surabaya (Jawa Timur), jauh dari orang tua serta desa kelahiranya, Anturan. Bahkan satu-satunya wanita yang menjadi tentara dari desanya.
Ia sejak kecil merupakan anak yang polos. Kehidupanya sejak menginjak dewasa tanpa asuhan sang ayah, namun tidak terlepas bingbingan dari ibu kandung. Sebagai anak pertama, Eka dinilai perempuan yang betul-betul berani mengambil tekat menjadi Tentara Nasional Indonesia, dengan pendidikan tentara sangat exstrim.
Meski telah menjadi Serda Kowal TNI-AL, Eka Agustini tetap mamapu menore prestasi gemilang. Terbukti pada pra-PON 2019 dalam Kejurnas di Lembang Bandung berhasil meraih medali 2 Perak. Des