Headline

Anggaran BUMDes Mukti Jaya Desa Burujul Jaya Diduga Tidak Jelas Realisasinya

1096
×

Anggaran BUMDes Mukti Jaya Desa Burujul Jaya Diduga Tidak Jelas Realisasinya

Sebarkan artikel ini

Tasikmalaya, faktapers.id- BUMDes Mukti Jaya yang diketuai Suhada, seorang guru PNS, dari beberapa narasumber tokoh yang tidak mau disebut namanya mengutarakan BUMDes Mukti Jaya  tersebut diduga tidak jelas merealisasikan anggaran  di tahun 2008. Padahal BUMDes Mukti Jaya tahun 2008 mendapatkan bantuan sebesar Rp 20 juta, di tahun 2019 mendapat bantuan dari Pradaban sebesar Rp 230 juta diperuntukkan simpan pinjam dengan bunga 0,2%.

Dan itupun menurut narasumber diduga tidak jelas pengrealisasiannya. Bahkan sebelumnya pernah juga dapat bantuan lagi di tahun 2017 dari dana desa Rp 100 juta untuk modal beli kambing sebanyak 60 ekor.

Itu juga  menurut dugaan narasumber kambingnya hilang entah kemana.  Di tahun 2018 kembali mendapatkan modal Rp 100 juta dari dana desa untuk modal sembako BUMDes.

“Murni dihibahkan akhirnya tidak ada keuntungan untuk BUMDES,” kata sumber kepada Koran Fakta Pers dan Faktapers.id,  pada Selasa (14/1/2020) di kediamannya.

Mendapat informasi tersebut, kemudian Fakta Pers menemui Suhada yang menjabat ketua BUMDes untuk mengkonfirmasi kejelasannya.

Suhada membenarkan BUMDes pernah mendapat anggaran Pradaban 230 juta di tahun 2019. Menurutnya ia menjabat sebagai Ketua BUMDes tahun 2008-2019. “Pada tanggal  27 Desember 2019 kami sudah mengundurkan diri dari ketua BUMDes. Terkait kambing yang 60 ekor memang kami lelang 42 ekor. Dan segala sesuatunya kami sudah serahkan ke desa,” kata Suhada.

Suhada menambahkan bahwa dirinya merasa sakit hati dengan pemerintah desa. “Saya pun merasa sakit hati sama pemerintah desa. Keuangan pun bukan dipegang oleh saya, tapi dipegang oleh seseorang. Saya sebagai manusiawi tidak merasakan hasilnya,” tuturnya.

Selanjut hari itu juga, untuk mengkroscek pengakuan Suhada, Fakta Pers mendatangai rumah Enjang,  selaku Kepala Desa Burujul Jaya di rumahnya, untuk mengkonfirmasi apa yang diungkapkan oleh Suhada, yang pernah menjadi ketua BUMDes.

Enjang menyambut baik kedatangan awak media.  “Saya menjabat disini baru 3 bulan. Dan betul Suhada sebagai ketua BUMDes mengundurkan diri dan menyerahkan pelaporan catatan BUMDes,” katanya.

Menurut kepala desa bahwa kambing masih ada sebagian di kelompok, juga ada yang mati.

“Masalah sembako kami lelangkan karena tidak laku. Dan masalah uang kami menerima Rp 15 juta karena menurut ketua BUMDES uang macet di masyarakat,” terang Enjang.

Sementara sebelumnya Ketua BUMDes Suhada menjelaskan uang yang Rp.320 juta sudah diserahkan ke desa.

Diketahui persoalan anggaran BUMDes dari mulai 2008-2009, 2018-2019 dengan nominal Rp.450 juta jadi polemik di masyarakat hingga kini.  Siapa yang harus bertanggung jawab ?

Terkait hal ini masyarakat meminta pemerintah kabupaten Tasikmalaya, baik DPMD maupun inspektorat harus turun ke Desa Burujul Jaya untuk mengkroscek kebenarannya. Dedi/Asep

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *