Jakarta, faktapers.id – Legenda Karate Nasional, Tommy Adrian Firman menyesalkan pernyataan Menteri Hukum dan Ham Yasonna Laoly yang menyebut kemiskinan menjadi pemicu anak yang lahir di Tanjung Priok lebih memiliki potensi menjadi kriminal jika dibandingkan dengan anak yang lahir di Menteng.
Hal ini disampaikan pria kelahiran Volker Tanjung Priok ini menanggapi pernyataan Yasonna yang mencontohkan dua anak yang lahir dan besar di dua kawasan yang berbeda, yakni Menteng dan Tanjung Priok. Yasonna menyampaikan hal itu saat berbicara dalam acara “Resolusi Pemasyarakatan 2020 Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS)” di Lapas Narkotika Kelas IIA Jatinegara, Jakarta, Kamis (16/1/2020) lalu.
Ketika itu, Yasonna meyakini jika anak yang lahir dari Tanjung Priok yang terkenal keras dan sering terjadi tindak kriminal akan melakukan hal serupa di masa depan. Atas dasar itu, Tommy yang menghabiskan masa sekolahnya di Tanjung Priok itu menegaskan, contoh yang disampaikan Yasonna tersebut sangat tidak layak dan telah melukai warga Tanjung Priok.
“Saya asli lahir dan besar di Tanjung Priok. Dan nyatanya saya telah mengharumkan nama Indonesia di tingkat Asia Tenggara, Asia, Asia Pasifik dan tingkat dunia melalui olahraga karate. Jadi tidak pantas seorang menteri melontarkan pernyataan seperti itu di saat Presiden Jokowi tengah berupaya untuk meningkatkan daya saing SDM Indonesia,” kata Tommy saat ditemui wartawan, di salah satu restoran di bilangan Senayan Jakarta, Sabtu (18/1/2020) malam.
Karateka yang berhasil menyumbangkan puluhan medali emas untuk Indonesia ini juga mengingatkan, saat ini Yasonna lebih baik mengurusi lembaga pemasyarakatan (lapas) yang menjadi sorotan publik lantaran berbagai kasus nara pidana korupsi yang kerap plesiran ke luar lapas.
“Lebih baik saat ini Yasonna urus lapas biar nara pidana tidak plesiran ke luar lapas. Juga soal narkoba yang masih marak di lapas bahkan menjadi pusat peredaran narkoba. Jelas-jelas narkoba merusak generasi muda kita. Jadi saya minta Yasonna bereskan persoalan lapas saja dulu. Gak usah membanding-bandingkan anak Priok dengan Menteng!” ujarnya.
Dia juga meminta koleganya saat di DPR RI itu untuk menyampaikan hal-hal yang positif demi meningkatkan dan mengembalikan kepercayaan diri anak-anak muda Indonesia yang tengah memasuki era industri 4.0.
“Sekarang saya tanya, apa sih yang sudah dilakukan Yasonna untuk mengharumkan Indonesia? Kalau saya walaupun anak Priok tapi sudah pernah mengangkat harkat dan martabat bangsa di tingkat internasional!,” pungkas pria yang pernah duduk di DPR RI selama tiga periode ini. (Tajuli)