Program “Kampus Merdeka”, Berikan Akses Besar Untuk Mahasiswa/i yang Tertarik Menjadi Peneliti

452
×

Program “Kampus Merdeka”, Berikan Akses Besar Untuk Mahasiswa/i yang Tertarik Menjadi Peneliti

Sebarkan artikel ini
IMG 20200129 WA0000

Program “Kampus Merdeka”, Berikan Akses Besar Untuk Mahasiswa yang Tertarik Menjadi Penelit

Jakarta, faktapers.id – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi (Menristek/Kepala BRIN), Bambang Brodjonegoro optimis dengan kebijakan “Kampus Merdeka” yang dikeluarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Bahwasannya kelak akan banyak mahasiswa yang akan memiliki akses lebih dalam melakukan penelitian.

Menurut Bambang, Sesuatu yang selama ini kurang bisa diraih mahasiswa karena harus menjalani perkuliahan di dalam kampus selama 8 semester.

“Karena penelitian pasti paling banyak datangnya dari mahasiswa. Nah, kalau sekarang memang agak susah kita mencari mahasiswa yang interest pada penelitian. Karena akses dia terhadap penelitian terbatas. Kalau dia 8 semester harus habis di kampus, maka yang jadi peneliti adalah yang memang dari awal niat jadi peneliti”, papar Bambang usai jumpa pers di Gedung BPPT, Jakarta, Senin (27/1/2020).

Kemudian Bambang menepis bahwasannya ada anggapan dengan digaungkannya kebijakan Kampus Merdeka di Pendidikan Tinggi ini, akan membuat minat penelitian akan berkurang karena mahasiswa akan lebih didorong pada sektor vokasional dan pengalaman kerja di lapangan.

“Kalau kami melihat dengan mahasiswa S1 di luar lima semester yang wajib di kampus, berarti kalau ada mahasiswa yang punya minat menjadi calon peneliti misalkan, maka mereka bisa magang dan ikut dalam penelitian langsung. Atau model kuliah kerja nyata di daerah, itu nanti akan berpotensi meningkatkan jumlah peneliti di masa depan”, ucap Bambang.

Selain itu, Bambang juga berharap akan adanya akses yang lebih besar bagi mahasiswa/i agar tercipt peneliti baru yang mumpuni.

“Nah dengan adanya model dari Mendikbud ini, kita harapkan dengan kemungkinan tiga semester dia di luar, maka yang barangkali ingin mencoba terlibat penelitian, itu punya akses yang lebih besar. Tentunya nanti kami akan mencoba menyambut ini dengan terus melakukan dorongan. Misalkan, penerima hibah ini dalam penelitian melibatkan mahasiswa yang S1 tadi. Yang memang sudah dalam kategori dia sudah boleh magang atau boleh terlibat sebagai asisten peneliti lah”, pungkasnya. Herry

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *