Jakarta, faktapers.id – Terkait kisruh antara warga dengan pihak Citra 9 Kel. Semanan, Kecamatan Kalideres, Walikota Jakarta Barat Rustam Effendi angkat bicara.
Dikatakan Rustam, dirinya akan memperlajari permasalahan itu. “Saya cek dan pelajari dulu permasalahannya. Banyak hal yang harus dicek,” ucap walikota, Jumat(7/2/2020).
Rustam juga menyayangkan, ketika persoalan ini masuk ke ranah hukum. Karena emosi warga yang tidak bisa mengontrolnya.
“Tapi seharusnya masyarakat tidak melakukan pengurasakan,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah perwakilan warga bersama tokoh masyarakat menyambangi Kantor Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Kamis(7/2/2020)
Kedatangan mereka disambut oleh Lurah Semanan, Bayu. Dhadapan lurah, warga menyampaikan aspirasi soal Polemik antara warga di empat RW yakni RW 03, RW 04, RW 09 dan RW 11 dengan pihak Citra 9.
Berawal dari banjir 1 Januari 2020 yang melanda di Kawasan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat merendam permukiman warga disekitar proyek pembangunan properti milik Citra 9. Sebelum adanya pembangunan Citra 9 kata warga. Permukiman mereka tidak terjadi banjir.
Sehingga warga pun melakukan aksi demo, untuk mempertanyakan permasalahan AMDAL dan minta dibuatkan saluran air. Namun, karena ke aroganan pihak Citra, emosi warga pun memuncak, hingga berujung terjadi perusakan properti milik Citra 9.
Akibat aksi itu, pihak Citra 9 pun melaporkan kepada pihak yang berwajib. Sehingga ungkap warga, mereka pun dipanggil oleh pihak kepolisian.
Kisruh antara warga dengan pihak Perumahaan Citra 9 Semanan Kalideres terus akan terjadi, bila tidak solusi terbaik antara kedua belah pihak. Apalagi terungkap ketika warga mempertanyakan soal AMDAL dan meminta pihak Citra 9 untuk membuatkan saluran air.
Namun hal itu berujung kepada surat pelaporan kepada pihak yang berwajib. Lantaran warga tersulut emosinya hingga merusak properti milik warga.
Terkait soal AMDAL ungkap lurah, izin tersebut masih dalam kajian dan nantinya, perwakilan dari warga akan diminta untuk hadir dalam pembahasan itu.
“Memang masih dalam kajian, dan pihak citra mengundang saya untuk ikut dalam kajian itu. Cuma nunggu dari pihak Lingkungan Hidup. Nanti ajan ada perwakilan warga yang diundang untuk membahas izin Amdalnya,” ungkapnya.
Dikatakan lurah, saat ini ia berupaya untuk memediasi kedua belah pihak. Supaya konflik antar warga dengan pihak Citra 9 dapat diselesaikan dengan musyawarah.
Sementara ketika dihubungi, pihak Citra 9 belum bersedia memberikan tanggapan. Jawaban pihak Citra 9 akan dimuat pada berita selanjutnya.(Tajuli/man)