Kendari, faktapers.id – Kongres ke V PAN di Kendari Sulawesi Tenggara berakhir ricuh. Kericuhan terjadi antar pendukung Calon Ketua Umum Partai Amanat Nasional.
Entah apa penyebabnya, kericuhan itu terjadi. Sehingga terjadi saling lempar bangku.
Bentrokan antar pendukung Calon Ketua Umum PAN dalam Kongres V yang digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara, dinilai sebagai contoh buruk bagi pendidikan politik rakyat Indonesia.
Seharusnya, etika dan santun dalam berdemokrasi harus diterapkan dan di contohkan mereka untuk memilih pemimpin.
Sehingga, partai politik itu dapat memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara serta menjaga keutuhan NKRI.
Kalau permasalahan di internal saja mereka saling baku hantam. Bagaimana mungkin bisa mereka akan tampil untuk memimpin negara.
Kongres V PAN ini tak ubahnya seperti mengejar kekuasaan dan jabatan. Hal inilah tercatat sebagai sejarah dalam demokrasi di internal partai.(redaksi)