Jakarta, faktapers.id – Direktur Eksekutif Nagara Institute, Akbar Faisal mengatakan akan berbahaya jika sistem perpolitikan partai politik (parpol) ‘Oligarki’ yang terpapar politik dinasti diteruskan.
Saat menjadi pembicara pada peluncuran ‘Buku Putih Fahri Hamzah’, di sebuah resto dikawasan Senayan, Jakarta, Jumat, (21/2/2020) Akbar Faisal mengatakan bahwa tak sedikit parpol di Indonesia yang terpapar politik dinasty.
Bahkan ia menyatakan bahwa hasil riset Nagara Institute, lembaga yang dipimpinnya beberapa waktu lalu mencatat 17,22 persen anggota DPR hasil Pileg 2019 terpapar dinasti politik. Atau, sebanyak 99 dari 575 anggota legislatif terpilih memiliki hubungan dengan pejabat publik.
Akbar yakin banyak politikus yang gerah dengan hasil riset lembaganya itu. Namun Akbar Faisal mengatakan bahwa data tersebut bukan hasil survei tapi data itu merupakan hasil risert yang dilakukan lengkap dengan data mulai dari nama hingga keterlibatan parpol dalam menentukan pilihan kepemimpinan di seluruh daerah dan wilayah di Indonesia.
Bahkan, kader Partai Nasdem ini pun membuka dirinya untuk berdebat atau berdiskusi hasil riset lembaganya bagi semua pihak yang menantang dan membantah risetnya dengan karya ilmiah yang serupa.
Namun Faisal enggan menaggapi jika hasil riset lembaganya ditanggapi secara personal apa lagi jika dikaitkan dengan kegagalannya dalam pencalonannya pada Pileg 2019.
“Saya tidak perlu menanggapi yang begituan ya, kok dibawa ke wilayah personal ya. Saya punya jawaban untuk itu. Tapi ngapain aku layanin itu. Kalau memang membantah, coba hadapi dengan akademis pula, dengan intelektual pula gitu. Saya bicara disitu sebagai Direktur Eksekutif Nagara Institute, bukan kader”, pungkasnya. Herry