Singaraja.Bali, faktapers.id – Viral dimedia sosial warga Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak/Buleleng unggah foto jalan berlubang dengan digenangi air hujan serta ditanamani pohon pisang.
Peristiwa itu terjadi, Sabtu (22/2) pukul 15.00 wita, foto yang di unggah melalui akun Facebook bernama Widara Goris dengan nama asli Gede Widara Santoso karyawan Hotel The Menjangan Desa Pejarakan “Astungkare bin 6 bln nyak me buah pang ade anggon ngegalung! Niki salah satu jalan di Desa Pejarakan, kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng Bali. Kurang lebih sepanjang 3 KM kondisinya sangat memprihatinkan, kl sudah seperti ini Siapakah seharusnya yg bertanggung jawab? barangkali ada yg tahu..?”
Dengan adanya keluhan seperti itu hingga ramai menjadi perbincangan, Anggota DPRD Buleleng Putu Swastika Legeslator Partai Golkar asal desa setempat saat dikonfirmasi Faktapers.id terkait warga menggunggah ke media sosial mengatakan, yang mempunyai kewenangan dalam hal ini kan pemangku kebijakan apalagi beliau sempat turun berjanji waktu kampanye.
Jalan penghubung Empat Banjar di Desa Pejarakan yang berstatus jalan kabupaten, Swastika sejak menjabat sebagai DPRD Buleleng telah menyampaikan setiap forum.
”Kalau saya secara pribadi maupun lembaga sudah sering penyampaikan di forum dan kemarin langsung menghadap pak bupati bersama ketua fraksi terkait jalan yang di Pejarakan.Jawabnya tahun depan di anggaran di induk karena anggaran perubahan nol, dan saya bingung juga dengan pernyataan dan statment bapak bilang 100% infrastruktur( jalan) sudah kelar,”paparnya.
Kerusakan jalan tersebut bertahun-tahun semakin parah bahkan badan jalan sudah hampir putus, saat musim hujan warga harus berlika liku menghindari lubang, disamping jalan licin dan tergenang air sehingga membahayakan pengendara melintas. Harapan masyarakat Pejarakan setidaknya pemerintah Buleleng bisa memperhatikan dan memperbaiki jalan tersebut.
Gede Widara Santoso selaku pengunggah foto kerusakan jalan tersebut yang juga warga setempat mengatakan, paling tidak harapan masyarakat di sini jalan bisa diperbaiki mengingat Pejarakan juga merupakan salah satu penyumbang pajak terbesar dari segi pariwisata.
“Minimal di prioritaskan sama Bpk Bupati selaku pemegang kebijakan,”jelasnya.
Ia tidak menampik kalau Kades Pejarakan Made Astawa sering lalu lalang melewati jalan itu, karena kurang komonikasi disebabkan beberapa faktor, akhirnya enggan menanyakan perbaikan jalan setempat kepada Astawa.
Sisi lain PLT Kadis PUPR Buleleng, I Putu Adiptha Eka Putra ST,M.M dikonfirmasi Faktapers.id menjelaskan, lambatnya realisasi perbaikan jalan Kabupaten penghubung 4 banjar di Pejarakan karena terbatas anggaran.
“Anggaran tiap tahun belum mencukupi, Intinya anggaran untuk perbaikan jalan belum sesuai dengan perbaikan kondisi di lapangan. Untuk tahun 2020 masih fokus di pasar Banyuasri,”ucap Putu Adiptha Eka Putra.
Adiptha Eka Putra juga menambahkan untutk tahun berikutnya akan prioritaskan sesuai kemampuan keuangan daerah Dinas hanya dinas teknis.
“Kondisi di Pejarakan sudah kita rekam namun yang punya kewenangan prioritas adalah pimpinam daerah,”terangnya.(des)