Makasar, Faktapers.id – Bakal calon Walikota Makassar 2020, Abdul Rachmat Noer atau ARN menjelaskan konsep ekonomi kreatif kepada 200 an ibu-ibu peserta Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) II Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Makassar Periode 2015 – 2020, di Hotel Allson, Makassar, Ahad sore (01/03/2020).
Dihadapan komunitas perempuan aktivis Aisyiyah, ARN mengajak anggota Aisyiyah untuk menjadikan ekonomi kreatif sebagai kegiatan ekonomi berbasis rumah tangga.
“Untuk terjun ke dunia usaha, kaum perempuan dan anak muda tak perlu lagi kantor sebagai tempat usaha. Semua aktivitas bisnis dapat dilakukan di rumah dengan memanfaatkan teknologi informasi yang semakin pesat saat ini. Beda dengan zaman dahulu, sepuluh tahun lalu, untuk memulai usaha diperlukan sebuah gedung kantor yg besar dan megah. Tapi untuk saat ini, prinsip itu sudah tidak laku lagi,” papar Rachmat.
Menurut Rachmat, kaum perempuan dan millenial sebaiknya terjun ke sektor ekonomi kreatif. Bisnis ekonomi kreatif itu mengandalkan sumber saya manusia, bukan lagi sumber daya alam dan tak butuh modal besar. Penggeraknya adalah ide dan gagasan ditunjang penggunaan teknologi.
“Bahkan Presiden Jokowi berjanji kan menjadikan ekonomi kreatif sebagai motor penggerak ekonomi negara. Ini berarti negara menaruh perhatian besar terhadap pengembangan sektor ekonomi kreatif, tegas ARN,” ungkapnya.
Lebih jauh Rachmat mengemukakan bahwa pertumbuhan sektor ekonomi kreatif sekitar 5,76 %. “Artinya berada di atas pertumbuhan sektor listrik, gas dan air bersih, pertambangan dan penggalian, pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, jasa-jasa dan industri pengolahan,” sebut ARN.
Menurut eksekutif di salah satu BUMN terbesar di KTI ini, ada 14 subsektor ekonomi kreatif yang dapat digarap kaum perempuan. Namun komunitas Aisyiyah tidak perlu menggarap semuanya, mungkin cukup beberapa subsektor saja seperti kuliner, kriya, fashion, disain komunikasi visual.
“Kepada anggota Aisyiyah yang mempunyai bakat dan kemampuan disektor ini, silakan dikembangkan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah dan pengusaha lokal melalui pola hubungan anak angkat,” harap ARN. Achank