Boy Rafli Amar: Bus Transjakarta Harus Memiliki Perawatan Sempurna dan Supir yang Profesional

840
×

Boy Rafli Amar: Bus Transjakarta Harus Memiliki Perawatan Sempurna dan Supir yang Profesional

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Untuk sementara, Irawati, istri Wakil Kepala Lemdiklat Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengalami luka memar dibagian kepala dan sebagian tubuh sebelah kanan.

Irawati yang kini dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) mengalami rasa nyeri karena luka memar akibat Mobil Mitsubishi Pajero Sport warna hitam yang ditumpanginya ditabrak bus Bus Transjakarta di Jalan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin pagi (10/3/2020).

Mendengar sang Istri mengalami kecelakaan, Irjen. Pol. Dr. Drs. Boy Rafli Amar, M.H. yang gelar Datuak Rangkayo Basa ini langsung menuju RSPP. Tindakan cepat itu dikatakan Boy karena biasanya jika terjadi sesuatu, maka sang istri akan mengabarkan via telepon. Tapi ketika peristiwa ini terjadi istrinya tidak menelponnya sehingga Boy berkesimpulan bahwa kecelakan tersebut cukup parah.

“Berdasarkan hasil rontgen, istri mengalami benturan dibagian kepala tangan dan tubuh bagian kanan. Karena mobil di ‘dorong’ Busway dari arah kiri. Besok masih akan dilakukan rontgen lagi secara keseluruhan untuk mengetahui keadaan selanjutnya. Saat ini masih minum obat penghilang rasa nyeri”, tutur Boy Rafli Amar Kepada faktapers.id di depan ruang perawatan lt.6 RSPP.

Menurut lulusan Akpol 1988 ini, peristiwa tersebut terjadi ketika Irawati menuju pulang ke rumah setelah mengunjungi kantornya.

Boy juga mengatakan dirinya belum mengetahui sebab dan kronologi peristiwa itu karena masih ditangani oleh polisi lalu lintas.

“Keterangan sementara saya juga tidak ketemu, tidak tanya karena sedang ditangani bagian kecelakaan lalu lintas”, imbuhnya.

Dari peristiwa terebut, ayah dari Kirana Rafli ini meminta kepada seluruh supir Bus Transjakarta sebagai transportasi publik harus memperhtikan keselamatan penumpangnya dan orang lain. Selain itu harus patuh pada ketentuan berkendara, mulai dari ketentuan kecepatan dan sebagainya. Sebab Transjakarta adalah transportasi publik yang diharapkan masyarakat aman dan nyaman.

“Bus Transjakarta sebagai transportasi publik harus memperhtikan keselamatan penumpangnya dan orang lain. Selain itu harus patuh pada ketentuan berkendara, mulai dari ketentuan kecepatan dan sebagainya. Sebab Transjakarta adalah transportasi publik yang diharapkan masyarakat aman dan nyaman. Kita belum mengerti hasilnya seperti apa. Kenapa dia (supir busway) tidak berusaha untuk ngerem dan malah tancap gas, itu yang menjadi persoalan”, papar Boy.

Selain supir yang harus profesional, Boy juga berharap pada managemen agar kondisi transjakarta harus dicek secara berkala. Karena Transjakarta itu bus kota metropolitan sehingga harus memiliki perawatan yang sempurna. Sehingga tak ada lagi alasan rem blong dan sebagainya.

“Harapan saya mohon doa pada masyarakat untuk kesembuhan. Sebab saya belum tau dirawat sampai kapan. Karena dalam dua-tiga hari ini masih menunggu perkembangan selanjutnya”, pungkas Inspektur Jendral polisi ini. Herry

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *