Jakarta,Faktapers.id – Pemprov DKI Jakarta membuat Tinjauan Tim untuk melakukan penilaian atas kegiatan masyarakat yang akan diselenggarakan di wilayah Jakarta, agar penyebaran COVID-19 dapat terkendali. Keputusan ini disampaikan langsung oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang menerima prioritas utama Pemprov DKI Jakarta adalah keselamatan masyarakat.
“Kita akan membentuk Tim Review Perizinan. Semua kegiatan yang akan diselenggarakan di Jakarta harus disetujui oleh Tim Review Perizinan. Nanti Tim Review Perizinan akan membahas beberapa faktor yang dipertanyakan. Dari situ, nanti diputuskan diminta berjalan dengan persyaratan, atau harus ditunda, atau harus disetujui. Ini untuk kita dapat menghubungkan interaksi agar tidak terjadi penularan yang tidak perlu, “ungkap Gubernur Anies.
Gubernur Anies menjelaskan Tim Ulasan Perizinan terdiri dari jajaran Pemprov DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya. Gubernur Anies menyebut, kebijakan ini membahas tentang interaksi di ruang-ruang publik antar masyarakat dalam kerumunan yang belum tentu memiliki keterkaitan satu sama lain.Karena itu, Gubernur Anies ikut melakukan langkah lanjutan dengan meniadakan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di hari Minggu pada 15 dan 22 Maret 2020.
“Dibutuhkan kegiatan hari Minggu. Kita memiliki HBKB, Hari Bebas Kendaraan Bermotor, atau lebih populer disebut Car Free Day. Untuk dua pekan ke depan, demi disetujui dan dilindungi warga Jakarta dari potensi penularan, Pemprov DKI Jakarta meniadakan Hari Bebas Kendaraan Bermotor. Sesudah dua minggu, kita akan pantau lagi. Ini kita lakukan sambil melihat perkembangan penularan Virus Corona ini. Sesudah dua minggu, nanti kita ulasan. Tapi, (intinya) hari Minggu depan dan Minggu berikutnya, HBKB ditiadakan, “ujar Gubernur Anies lebih lanjut.
Gubernur Anies juga mendesak, penyelenggaraan Formula E yang semula disetujui pada bulan Juni 2020 di Jakarta akan diganti.Penundaan dilakukan usai komunikasi intensif dengan berbagai pemangku kepentingan termasuk pihak Federasi Otomotif Internasional (FIA) yang bertempat di Eropa.
“Kita membaca perkembangan di dunia, diterbitkan kegiatan Formula E ini adalah suatu kegiatan yang dihadiri oleh wisatawan internasional. Risiko yang mungkin terjadi terlalu besar bagi Jakarta jika begitu banyak wisatawan datang dari negara-negara yang memiliki virus Corona. Demi Anggaran. Memang Formula E memberikan ekonomi yang besar, tetapi jika memiliki risiko untuk warga negara, maka kita tunda. Dan Alhamdulillah pihak Formula E dan pihak FIA menyetujui itu., hari ini, kami di Jakarta dan kami di Eropa akan bersama- sama mengumumkan itu Formula E bulan Juni tidak dilaksanakan, “terang Gubernur Anies.
Gubernur Anies berharap, melalui kebijakan terkait perizinan ini, proses penyebaran COVID-19 di DKI Jakarta dapat terkendali dengan baik.Gubernur Anies juga meminta kolaborasi bersama seluruh komponen masyarakat, khusus pihak swasta, untuk membuat penanggulangan atas penyebaran COVID-19 sebagai gerakan semesta.
“Pencegahan penularan Virus Corona ini tidak hanya dapat dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta. Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan semua langkah sejak awal Januari 2020. Kita dapat melihat catatan yang dikerjakan oleh Dinas Kesehatan mulai Januari-pagi. Kita siapkan semua langkah itu sebagai alasan Dipertanggung jawabkan atas dasar tuntutan kita adalah perlindungan setiap tumpah darah Indonesia, karena itu adalah perintah konstitusi yang melekat pada kita dan kita laksanakan permintaan konstitusi dengan baik-suka. Tapi ini tidak cukup hanya dikerjakan oleh Pemprov DKI Jakarta. dilakukan bukan hanya oleh aparat pemerintah, tetapi oleh seluruh komponen masyarakat, “tutup Gubernur Anies.(Tajuli)