Oleh: Erik Hadi Saputra
Kaprodi ilmu Komunikasi dan Direktur Kehumasan Hubungan Internasional, Universitas Amikom Yogyakarta
Jakarta, faktapers.id – Pembaca yang kreatif, saat ini banyak kampus di Indonesia melakukan perkuliahan daring (online) dalam pencegahan penyebaran virus korona (Covid-19). Sepekan ini saya enam kali melakukan kuliah daring dari rumah. Di antara enam kelas mahasiswa yang saya laksanakan kuliah daring, lima di antaranya menjawab baru kali ini mendapatkan kuliah daring dengan aplikasi Zoom. Lainnya mendapatkan kuliah daring lewat media sosial, Google Classroom, dan Hangouts Meet-Google Meet.
Menurut ulasan beberapa media, aplikasi Zoommerupakan solusi Work From Home (WFH) yang sedang digalakkan dalam bulan ini. Aplikasi milik perusahaan Zoom Video Communications yang berpusat di San Jose, California ini menyediakan layanan konferensi jarak jauh dengan menggabungkan konferensi video, pertemuan daring, obrolan, hingga kolaborasi seluler. Saya sangat mendapatkan manfaat dengan aplikasi ini. Sebelumnya saya pernah menggunakan aplikasi ini ketika memberikan kuliah matrikulasi pada kelas Magister Teknik Informatika, Program Jarak Jauh (PJJ).
Pembaca yang kreatif, banyak ragam kondisi mahasiswa ketika mengikuti kuliah daring. Ada mahasiswa yang tidak berani mengaktifkan video karena alasan kuota (paket data) atau belum mandi karena kuliah pagi. Namun ada juga yang kuliah sambil menikmati kopi dan sarapan. Ada yang menggunakan pakaian seadanya. Bahkan ada juga yang sangat siap dengan busana rapi dan perlengkapan headset yang lengkap. Pembelajaran daring dapat memberikan suasana baru bagi mahasiswa. Kuliah terasa tanpa jarak dan memberikan suasana menarik dan baru.
Hal ini jika diteruskan pada pembelajaran kedepannya tentunya bisa mempermudah proses dalam perkuliahan. Mahasiswa tidak akan khawatir kuliah kosong karena dosen sedang berapa diluar kota atau negara karena suatu tugas. Bagi dosen juga menjadi solusi ketika ketinggalan sesi pertemuan dalam perkuliahan. Pembaca yang kreatif, selalu ada hikmah dalam situasi seperti ini.
Pembaca yang kreatif, namun di sisi lain masih ada saja yang menganggap bahwa kuliah daring adalah sesuatu yang berat. Hal ini dikarenakan ada nya permasalahan koneksi daring termasuk factor tingkatan user pada Aplikasi Zoom sebagai pengguna basic dengan batasan durasi maksimal 40 menit dalam satu sesi meeting. Atau tingkatan lisensi professional user. Yang tentunya ada biaya bulanan atau tahunan dengan durasi maksimal perhari selama 24 jam. Selain itu juga ada factor karena tidak terbiasa dan malas mencobanya.
Pembaca yang kreatif, kuliah daring bukanlah sesuatu yang baru karena sudah banyak melakukannya. Namun menjadi lebih seru karena banyak surat edaran pimpinan perguruan tinggi yang menjadikan kuliah daring menjadi solusi keadaan saat ini. Belajar atau mencoba sesuatu yang baru memang tidak mudah. Manusia cenderung melakukan sesuatu yang sudah biasa dilakukannya. Karena sesuatu yang biasa sudah menjadi auto dalam kesehariannya.
Alkisah, seorang anak yang bernama Elliot sangat mengecewakan ketika diminta menghafal (mengingat). “Elliot adalah anak yang baik tapi sulit berkonsentrasi,” ujar salah satu gurunya. Dan bagi Elliot belajar adalah sesuatu yang membosankan. Bagaimana Elliot bisa senang dengan buku dan belajar? Salah satu caranya adalah Elliot terus mencoba sesuatu yang baru (tidak monoton). Belajar sesuatu yang baru ternyata dapat mengasah potensi manusia. Sesuatu yang baru akan membuat pikiran belajar kita memiliki bakat lain (kemampuan) yang luar biasa. Dimana kemampuan manusia memiliki pemikiran orisinal. Dan Ide-ide orisinal itu sering kita lakukan sepanjang hidup. Bersyukurlah jika dalam perjalanan aktivitas hidup Anda banyak melakukan sesuatu yang baru. Sesuatu yang memiliki dampak secara pribadi dan manfaat buat orang lain.
Sehat dan sukses selalu.