Headline

Laporan Warga Soal Covid-19 Diabaikan, Kasudin dan Puskesmas Kembangan “Tidur”

1221
×

Laporan Warga Soal Covid-19 Diabaikan, Kasudin dan Puskesmas Kembangan “Tidur”

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Pujian setinggi langit dari Presiden dan berbagai pihak atas kerja keras tim medis yang menangani Covid-19 di seluruh Indonesia ternyata membuat besar kepala sebagian dokter dan tim medisnya. Hal ini terjadi di wilayah Kembangan, Kota Administrasi Jakarta Barat.

Seorang warga berinisial uaa melaporkan bahwa ibunya yang berdomisili di wilayah Kembangan Selatan mengalami demam panas hingga 39,4 derajat Celcius serta sesak nafas, dan sudah berlangsung selama tiga hari.

Uaa khawatir terhadap kesehatan ibundanya yang diduga mengalami gejala atau ciri-ciri terinfeksi Covid-19, diapun mengikuti anjuran pemerintah dengan melaporkan hal ini ke Puskesmas Kecamatan Kembangan melalui nomor hotline tanggap 24 jam Covid-19, yakni 08111848483.

Sejak Kamis (26/3) siang, uaa telah melaporkan ke nomor tersebut dan berharap agar tim medis Puskesmas Kembangan respon cepat. Namun, pihak yang ditunggu pun tak kunjung datang.

Malam harinya, sekitar pukul 21.10 WIB, uaa berkoordinasi dengan beberapa wartawan agar hal ini disampaikan ke Kasudin Kesehatan Jakarta Barat drg Kristy dan Walikota Jakarta Barat Rustam Effendi.

Pukul 21.17 WIB, Harian Faktapers menghubungi Kasudin Kesehatan Kota Adm Jakarta Barat untuk memberitahukan informasi adanya laporan warga diduga mengalami gejala Covid-19. Kasudin pun merespon dengan meminta data pasien dimaksud. Setelah data dikirimkan melalui pesan WA dan nomor telepon anak2nya dikirimkan, Kasudin hanya menjawab “baik”. Kasudin tidak menjelaskan kapan tim medis akan datang ke lokasi kediaman terduga pasien Covid-19 itu.

Tak ada kabar dari Kasudin, informasi tersebut diteruskan kembali ke nomor telepon Hotline 24 Jam Covid-19 Puskesmas Kembangan, 08111848483, pukul 22.29 WIB. Senada dengan Kasudin Jakbar, operator hotline 24 Covid-19 meminta data-data terduga pasien covid-19.

Setelah data yang sama dikirimkan melalui pesan WA, operator mengatakan bahwa Informasi tersebut sudah masuk ke pihaknya 15 menit lalu.

“Sudah diterima dokter, untuk selanjutnya akan segera kami tindaklanjuti,” jawab operator melalui pesan WA.

Selama 15 menit menanti, tim medis tak kunjung datang. Ketika dihubungi kembali melalui pesan WA, operator mengatakan bahwa masih tahap koordinasi internal pihaknya.

“Statusnya urgent di pelaporan ini, jadi kami akan prioritaskan,” ujar operator tersebut.

Aneh…., diberikan status urgent untuk laporan itu, namun tim medis tak kunjung datang. Lalu bagaimana dengan warga dan keluarga yang menjenguk pasien tersebut, dikhawatirkan akan tertular dan wabah ini tak akan bisa dihentikan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Tokoh pemuda Kembangan, Umar Abdul Aziz, ketika diminta pendapatnya terkait hal ini, dirinya merasa kecewa terhadap kinerja tim medis Sudin Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat yang bekerja lelet dan tidak peduli terhadap bahaya Covid-19 terhadap warganya.

Sekitar pukul 10.27 WIB, kabar terbaru diperoleh oleh beberapa wartawan bahwa tim medis telah mendatangi kediaman pasien diduga terinfeksi Covid-19. Hal ini tentu menjadi bukti bahwa kinerja tim medis Sudin Kesehatan Jakbar memang lelet dan tidak peduli warganya terancam mati akibat Covid-19.

“Kasudin dan Puskesmas Kembangan ‘tidur’ tangani Covid-19,” ujar Umar Abdul Aziz.

Dan kedatangan tim medis tersebut juga diteruskan ke Kasudin Kesehatan Jakbar, dan hanya membacanya. kornel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *