Jakarta, Faktapers.id – Menyikapi adanya anak-anak jalanan, pemulung, kaum dhuafa serta anak-anak yatim piatu yang kena imbasnya, serta masih banyak lagi masyarakat yang terkena dampak dari Covid-19, dikarenakan tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari, mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak melakukan aktivitasnya di luar rumah (stay at home).
Perwakilan dari Indonesian Entertainer (IE) Actor Terry Colla yang peduli akan kondisi itu, mempertanyakan apakah ada solusi dari pemerintah mengenai “virus kelaparan” ini, yang dimungkinkan melanda khususnya DKI Jakarta disela-sela fenomenal mendunia wabah Covid-19,” katanya kepada Faktapers,id, Selasa (31/3/2020).
Terry dalam pesan moralnya mengucapkan terima kasih banyak kepada masyarakat, yang sudah berbaik hati untuk menyalurkan dan memberikan bantuan sumbangan, berupa sembako ataupun uang serta kepada mereka. Untuk sedikit berbagi dengan masyarakat kota (kaum masyarakat bawah-red) yang saat ini sedang dalam himpitan ekonomi. Khususnya kebutuhan pangan untuk sehari-harinya yang memang sulit dengan situasi terbatasnya ruang gerak mereka.
“Karena itu kami tergabung dalam Indonesia Entertainer menghimbau kepada para anggota Dewan (DPR RI, DPRD), Kementerian dan Pemerintah terkait atau sebagai pejabat negara untuk segera membuat anggaran kemanusiaan. Kami hanya meminta sedikit perhatian dari pemerintah untuk mengeluarkan anggaran ataupun menyumbangkan sedikit rejekinya kepada masyarakat yang membutuhkannya, terutama anak-anak jalanan yang mengandalkan pendapatan harian,” jelasnya,
“Karena mereka tidak bisa untuk mencukupi keluarganya, dan akhirnya kelaparan. Terlebih apabila 1 atau 2 bulan kedepan virus corona ini masih tetap ada dan belum dapat ditanggulangi,” imbuhnya.
Kami disini, lanjut Terry, sebagai relawan kemanusiaan yang bisa tertular virus, akan tetapi kami punya hati dan kasih sayang untuk menyalurkan tenaga kami membantu mendistribusikan saat wabah Covid-19 melanda Kota Jakarta. Demi sampainya ke saudara-saudara kami ditengah merebaknya Covid-19.
“Bagi siapa saja yang memiliki rejeki lebih, semoga terketuk hatinya untuk membantu menyalurkannya demi kemanusiaan khususnya masyarakat bawah,” pintanya.
Demikian pula Rully Rahadian, Ketua Dewan Pembina Yayasan Seniman Jalanan Indonesia (YSJI), disela-sela pertemuan dengan anak-anak jalanan Se-Jabotabek. “Kami ucapkan terima kasih atas perhatiannya, khususnya bagi para dermawan yang telah menyumbang dan memberikan sebagian rejekinya untuk membantu mereka dengan kondisi yang memang bisa dibilang sangat insidentil mengejutkan kita semua,” ujarnya.
“Kamipun masih sangat berharap uluran tangan dari pihak-pihak lain, terutama di pemerintahan ataupun aparatur negara lainnya. Meskipun tertera dalam UUD 1945 pasal 34 ayat 1, bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara, kami sadar bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, karena membutuhkan dukungan dari masyarakat,” imbuh Rully.
Ia juga berharap agar pemerintah mulai memikirkan membuat kebijakan publik untuk anak-anak jalanan mendapatkan dukungan. Diantaranya berupa space ruang public, agar dapat mengekspresikan kreativitasnya, serta di kehidupan yang layak ini sedikit demi sedikit bisa terpenuhi.
“Semoga bisa menjadi catatan dan pertimbangan kedepan. Agar pemerintah khususnya, dapat lebih memikirkan kehidupan masyarakat jalanan dalam kebijakannya yang akan dikeluarkan kemudian hari,” pungkas Rully Rahadian, Ketua Pembina YSJI. Fp01/Fam