Singaraja, Bali.Faktapers.id -Ratusan warga Desa Patas Gerokgak/Buleleng padati gedung serba guna desa setempat, guna menghadiri sosialisasi empat pilar kebangsaan yang diselenggarakan Anggota DPR RI asal Buleleng.
Kehadiran warga Patas sangat antusias menerima pemaparan empat pilar kebangsaan yang di sampaikan DPR RI Gde Sumarjaya Linggih, sambil pemberian hadiah bagi warga yang mampu mahir menghafalkan Pancasila.
Setelah memaparkan Empat Pilar kebangsaan, pertemuan Jumat (6/3) pukul 15.00 wita juga dihadiri Kades Patas, Wakil Ketua DPRD Nyoman Susila Umbara, Perwakilan Bank BTPN untuk pemberian 1 unit mobil Ambulance yang disalurkan melalui CSR oleh Gde Sumarjaya Linggih Putra Desa Tajun/Buleleng untuk kepentingan bersama warga setempat dalam situasi urgensi.
Gde Sumarjaya Linggih yang lazim dipanggil De Mer dikonfirmasi Faktapers.id memaparkan kegiatan yang dilaksanakan dan mampu mengundang ratusan warga Patas.
“Khusus di Buleleng cukup hitrogen seperti penduduk di Patas sangat berdamingan apa lagi keyakinannya. Saya coba untuk semakin dieratkan mereka bisa menyatu bahwa hidup dalam keberagaman dan kebhinekaan harus dijaga terus menerus sehingga apa yang menjadi cita-cita bersama yaitu untuk Indonesia maju,” ujar Gde Sumarjaya Linggih didampingi masyarakat.
Terkait pemberian 1 unit kendaraan Ambulance yang di pasilitasi olehnya melalui Bank BTPN, dikatakan masyarakat sangat terbantu. Pasalnya Buleleng Barat belakangan ini sangat minim pengadaan mobil Ambulance untuk mengangkut para pasien ke RS di wilayah Kota Singaraja.
“Melihat kebutuhan masyarakat disini sangat tinggi, harapan saya penyerahan kendaraan ambulance dari Taspen mudah mudahan bisa bermanfaat mengurangi beban orang yang sakit mengurangi beban orang yang duka sehingga nantinya betul-betul dapat dirasakan oleh masyarakat,” paparnya.
Sumarjaya Linggih juga menambahkan empat pilar,dapat dipengaruhi dan diadu domba sehingga terjadi perpecahan bangsa diakibatkan faktor kepentingan negara lain.
“Kita harus terus menerus bekerja melakukan pendekatan kepada masyarakat.Kita sangat gampang untuk dijajah secara ekonomi mereka hijrah secara kewilayahan. Karena yang melakukan perpecahan juga terus menerus dan kita juga harus melakukan pendekatan untuk penyatuannya merka tidak bisa kita berhenti sementara sedangkan orang lain bekerja untuk membelah kita,”jelas Gde Sumarjaya Linggih.(des)