Jakarta, faktapers.id – Dua negara adidaya yaitu Amerika Serikat dan Jerman berebut lisensi anti virus Corona. Dikutip dari surat kabar harian Die Welt bahwa Presiden Donald Trump tengah memburu ilmuwan Jerman untuk mengembangkan vaksin dalam melawan virus Corona. Tujuan AS tersebut agar mendapat lisensi eksklusif anti virus Covid 19.
Berdasarkan keterangan dari seorang sumber yang dilansir dari SCMP, AS mengklaim pengembangan antivirus itu hanya mampu dikembangkan oleh negaranya.
Sementara Jerman juga tidak mau kalah, negara tersebut langsung bergerak cepat dengan melobi-lobi perusahaan biotek CureVac, yang berbasis di Thuringia. Namun juga memiliki cabang di Frankfurt dan Boston.
“Pemerintah Jerman sangat tertarik untuk memiliki pengembangan vaksin dan zat aktif terhadap virus corona baru yang dilakukan di Jerman dan Eropa,” ujar jurubicara Kementerian Kesehatan Jerman.
Sementara itu, CEO CureVac, Daniel Menichella, mengungkapkan dirinya juga telah diundang pada 2 Maret ke Gedung Putih untuk bertemu dengan Trump, Wakil Presiden Mike Pence, dan sejumlah perwakilan perusahaan farmasi lain.
CureVac merupakan perusahaan yang didirikan pada 2000 dan memasarkan diri sebagai spesialis pengembangan perawatan kanker berbasis antibodi, pengobatan penyakit langka, dan vaksin profilaksis.
“Kami sangat yakin bahwa kami akan dapat mengembangkan kandidat vaksin yang kuat dalam beberapa bulan,” ujar Menichella(hw)