Polsek Kebayoran Baru Rutin Patroli Menjaga Keamanan dan Membuat Masyarakat Nyaman

×

Polsek Kebayoran Baru Rutin Patroli Menjaga Keamanan dan Membuat Masyarakat Nyaman

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Pada Rabu (18/3/2020), dari dini hari di jalanan Jakarta terlihat lengang. Dikarenakan banyak warga Jakarta tidak melakukan aktifitas di luar rumah, mereka lebih aman di rumah agar mengurangi dampak terpapar terinfeksi Virus Covid-19.

Kapolsek Kebayoran Baru, AKBP Jimmy Christian Samma saat ditemui awak media Faktapers.id di kantornya mengatakan, telah menginstruksikan kepada Kapolsub Ipda M.Wagimin beserta jajarannya untuk melaksanakan patroli keliling di wilayahnya, mengantisipasi kemungkinan yang ada, juga menjaga kenyamanan masyarakat DKI Jakarta.

Tak lama kemudian, selanjutnya Faktapers.id diajak ikut patroli rutin bersama Kapolsek di seputaran Bulungan. Dan bertemu Kapolsub Ipda M.Wagimin saat melakukan pemantauan kondisi sekitarnya.

Ia menjelaskan bahwa situasi Jakarta saat ini sejak di keluarkan SK Gubernur mengenai pembatasan aktivitas masyarakat selama 2 pekan cukup signifikan dan kondusif.

“Seperti di kawasan Blok M, khususnya sepanjang Taman Ayodia dan Bunderan Bulungan terlihat sepi. Biasanya ramai adanya kuliner yang terkenal bernama Gultik (Gulai Tikungan), yang biasanya anak anak remaja atau masyarakat kebanyakan mampir untuk menikmati makan malam, bahkan sampai antri antri. namun saat ini cukup berkurang dan sepi,” jelasnya.

Ipda M.Wagimin juga mengutarakan mengenai tingkat kerawanan, seperti perkelahian pelajar justru sering terjadi di hari Jum’at malam Sabtu, atau malam minggu terutama malam libur. Karena pada malam itu digunakan anak anak pelajar berkumpul kumpul (nongkrong) di sekitar wilayah Taman Ayodia Jl. Barito Raya Jakarta Selatan. “Sehingga rawan akan timbul gesekan dengan kelompok pelajar lainnya,” sebutnya.

“Jadi kami tidak hanya fokus pada satu tempat saja. Tetapi dimana tempat tempat rawan yang sering terjadi perkelahian, kejahatan. Kami personel Sabhara Polsek Kebayoran Baru, Jakarta Selatan siap akan hadir ditengah masyarakat untuk mengamankan dan mencegahnya, di setiap titik titik wilayah, khususnya Kawasan Blok M, Barito, Bulungan dan umumnya Kebayoran Baru Jakarta Selatan, yang sering terjadi perkelahian antar sesama pelajar,” pungkas Kapolsub Ipda M.Wagimin.

Saat tim media bersama personel kepolisian Sektor Kebayoran Baru mengadakan patroli rutin keliling di ibukota, khususnya daerah Blok M, Melawai, Bulungan dan sekitarnya. Dari di seputaran kawasan Taman Ayodia Blok M terlihat sepi. Begitu pula para pedagang kaki lima yang biasanya ramai pengunjung. Menyebabkan omzet merekapun ikut turun drastic.

Imbas ini terjadi akibat adanya himbauan dari Surat Edaran GubernurDKI Jakarta tentang membatasi aktifitas masyarakat serta meliburkan sekolah selama 2 pekan, agar dapat mencegah masyarakat terinfeksinya covid-19.

Tanggapan masyarakat tentang pembatasan aktifitas.

Adapun tanggapan masyarakat lainnya tentang kebijakan gubernur membatasi aktifitas masyarakat. Ditanggapi beragam oleh masyarakat. Sebut saja Fitria warga masyarakat yang sedang menikmati makan malamnya di kawasan Bulungan mengatakan, bahwa ada hal positifnya tentang di berlakukan selama 2 pekan. Agar mencegah penyebaran covid-19 lebih meluas.

“Namun hal lain akibatnya, kurangnya masyarakat bersosialisasi, karena adanya pembatasan aktifitas. Sehingga tidak dapat melakukan aktifitasnya seperti biasa. Akhirnya juga masyrakat membeli kebutuhan rumah tangga yang berlebihan,” ungkapnya.

Begitu juga Tiwi mengutarakan tidak keberatan. “Untuk komunikasi tetap tidak dibatasi lebih berbagi jarak saja kepada teman-teman lain, agar terhindar dari terjangkitnya virus Corona,” ujarnya.

Tetapi katanya, efeknya banyak masyarakat membeli kebutuhan berlebihan. “Sehingga menimbulkan kepanikan kepada masyarakat itu sendiri,’ tambag Tiwi.

Sahabat Fitria dan Dewi yang bernama Dea pun juga menanggapai hal ini suatu positifnya. “Kita di rumah pun bisa produktif tidak hanya di luar rumah,” katanya.

Tapi terkadang, lanjutnya, terkait virus corona, kebanyakan salah persepsi. Orang yang sakit terkadang tidak memakai masker, sedangkan yang sehat memakai masker. “Berakibat masker jarang di jumpai saat ini, seperti di super market ternama atau apotik- apotik, karena harganya menjadi sangat mahal dan langka,” ujar Dea. Fam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *