Terhimpit Kebutuhan Ekonomi, Pengamen Ini Rela Tertular Covid-19 Asal Anak dan Istrinya Tidak Kelaparan

1286
×

Terhimpit Kebutuhan Ekonomi, Pengamen Ini Rela Tertular Covid-19 Asal Anak dan Istrinya Tidak Kelaparan

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Wabah Virus Corona (COVID-19) yang semakin masif melanda Indonesia ini berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Terutama para pekerja informal yang setiap harinya hanya mengandalkan pendapatan setiap harinya untuk bertahan hidup.

Meski disadarinya kalau Jakarta Selatan (Jaksel) terbanyak orang yang terdeteksi positif terinfeksi Covid-19, tiga pengamen ini tetap nekat menjalankan pekerjaannya demi menopang kebutuhan ekonomi keluarganya.

Berbekal gitar dengan tempelan tulisan ‘Saya Rela Terkena Covid-19 Asal Anak Isteri Saya Tidak Kelaparan Dirumah !!! Karena Mati Hanyalah Tuhan Yang Menentukan’, Saprol dan kedua temannya, Ari dan Adi nekat ngamen di perempatan lampu merah jalan Panglima Polim, Jaksel.

Anjuran belajar, bekerja dan beribadah di rumah, dan batasan/jarak dalam bersosialisasi (social distancing) yang diterapkan pemerintah sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 tak diindahkannya. Sebab peraturan ini membuat pendapatan penghasilan ngamen Saprol dan kedua rekan mengamennya menurun drastis.

“Kami terpaksa, habis mau gimana lagi. Biasanya kami tidak ngamen di lampu merah. Tapi mengamennya di warung-warung makan lesehan di Blok M atau ditempat lain secara bergantian,” papar Saprol, sang gitaris kepada faktapers.id, Kamis, (9/4/2020) saat jeda ngamen karena lampu menyala hijau.

Ketiga pengamen itu mengaku sadar ada wabah Covid-19 di Jakarta yang sampai sekarang belum ada obatnya. Tapi, kalau mereka diam di rumah mengikuti anjuran pemerintah, konsekuensinya tidak dapat uang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Maka dari itu, mereka tetap nekat ngamen dengan harapan bisa mendapat uang untuk anak dan istrinya meski hanya sekedarnya.

“Kami ngamen tak sampai mendapat banyak uang. Kalau sudah dapat 50-60 ribu, sudah cukup. Pokoknya asal hari-hari anak istri bisa makan kami langsung pulang,” pungkas Saprol. Herry

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *