Sambut Ramadhan, Satgas Covid-19 MUI dan Unsur Pemerintah Gelar Dzikir Nasional Secara Daring

685
×

Sambut Ramadhan, Satgas Covid-19 MUI dan Unsur Pemerintah Gelar Dzikir Nasional Secara Daring

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Satuan tugas (Satgas) Covid-19 MUI bekerjasama dengan BNPB, Kantor Wapres, Kementerian Agama RI, dan Kemenkominfo, akan mengadakan Dzikir Nasional Menolak Musibah Pandemi Covid-19 sekaligus Menyambut Bulan Ramadhan.

Kegiatan akan digelar mulai Kamis 16 April 2020 pukul 19.30-20.30 WIB yang akan dilakukan secara daring dengan siaran langsung TVRI, live streaming Youtube Wapres, official Youtube dan medsos Kemenag, BNPB, dan official Youtube TV MUI.

Juru bicara Satgas Covid-19 MUI, KH M Cholil Nafis, menjelaskan Dzikir Nasional akan diikuti seluruh komponen umat secara nasional, Ormas Islam, tokoh umat, dan instansi pemerintah.

Kiai Cholil mengatakan, Dzikir Nasional akan pandu Ketua Umum MUI non aktif yang juga Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Prof Dr Din Syamsudin, Menteri Agama RI, dan ketua-ketua ormas Islam dan tokoh umat.

Lebih lanjut Cholil  memaparkan, acara akan disiarkan dari titik fokus acara di Jakarta yaitu Istana Wapres, Kantor MUI Pusat, Kementerian Agama RI, dan kantor BNPB. Sementara itu di daerah akan dilakukan dengan fokus liputan di Indonesia barat, Indonesia tengah, dan Timur. “Semuanya dilakukan di rumah masing-masing untuk tetap menjaga jarak fisik/physical distancing,” kata Cholil, dalam keterangan pers,  di Jakarta, Rabu (15/04/2020).

Kiai Cholil menjelaskan relevansi dan urgensi kegiatan ini. Menurut dia, Dzikir Nasional bertujuan untuk meminta perlindungan Allah SWT dalam menghadapi musibah pandemi Covid-19 serta menggugah kesadaran umat utk muhasabah, dzikir, dan taubat kepada Allah SWT.

Menurut Cholil, sikap tawakkal dalam menghadapi mushibah pendemi Covid-19 adalah melakukan ikhtiar kemanusiaan seraya memanjatkan doa dan taubat kepada Allah SWT.  Ikhtiar menjaga jarak fisik/physical distancing dan tetap di rumah saja adalah bagian dari upaya memutus mata rantai penularan virus corona.

Namun, Kiai Cholil berpendapat, upaya itu saja tak cukup bagi umat yang beriman. Sebab senjata orang mukmin adalah doa. Karenanya, upaya akan maksimal manakala dipersenjatai dengan doa. Sehingga ikhtiar akan menghasilkan tujuan menghindar dari wabah manakala disertai dengan doa.

“Pandemi Covid-19 telah menunjukkan betapa kuasa Allah SWT dan lemahnya manusia. Hikmahnya, musibah ini mengajarkan kita utk muhasabah diri dan taubat kepada Allah SWT seraya memohon pertolongan-Nya,” tuturnya.

Dia berharap Dzikir Nasional dan Tarhib Ramadhan adalah bagian dari ikhtiar yang utuh antara lahir dan batin dalam menghadap cobaan dari Allah SWT. “Untuk menguatkan ikhtiar lahir, acara dzikir ini akan dilakukan secara berkala sampai lebaran tiba,” pungkasnya. Herry

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *