Headline

Humas dan Satgas Flobamora Minta Gubernur Perhatikan Warga Perantauan NTT di Bali

×

Humas dan Satgas Flobamora Minta Gubernur Perhatikan Warga Perantauan NTT di Bali

Sebarkan artikel ini

Denpasar. Bali – faktapers.id – Penanganan warga diaspora asal NTT di Bali yang terdampak Wabah Coronavirus atau Covid-19 hingga saat ini belum ada baik dari Pemerintah Provinsi Bali maupun NTT. Setidaknya, hingga rapat internal Ikatan Keluarga Besar (IKB) Flobamora yang berlangsung di Sekretariatnya, Jalan Tukad Musi 1/5 Renon, Denpasar, Kamis (30/4/2020).

Beny Ule Ander, Humas Flobamora dan Ketua Satgas Covid Flobamora menyatakan yang terjadi sekarang di Bali ada pembedaan terhadap pemberian bantuan dari pemerintah yang hanya diperuntukkan bagi masyarakat adat di Bali, walaupun kita ber-KTP Bali belum tentu dapat. Apalagi yang tidak ber-KTP Bali. Sebagai warga NKRI, tentu hal ini tidak adil apalagi warga diaspora asal NTT benar-benar sangat merasakan dampak dari Covid-19 ini.

“Maka dari itu, kita dari Flobamora akan membuat Surat terbuka kepada pemerintah baik itu Pemprov Bali maupun NTT agar saling berkomunikasi demi memperhatikan saudara-saudara kita yang tidak bisa bertahan disini. Jika sudah terbangunnya komunikasi antar pucuk pimpinan pemerintah kedua provinsi, harapannya warga kita diberikan akses bisa dipulangkan secara bertahap karena mereka sudah tidak ada pekerjaan sama sekali. Tentunya kepulangan seluruh warga NTT yang terkena dampak dari Wabah ini tetap mengikuti SOP dari Pemerintah. Kalau harus menjalankan masa karantina setibanya di daerah asalnya ya lakukan,” jelasnya.

Maka, sembari menunggu adanya komunikasi yang baik antar pimpinan daerah untuk itu dari IKB Flobamora, jika diminta data-data warganya, pihaknya telah siap untuk mengajukan data warga NTT yang saat ini berada di Bali untuk diusulkan ke Pemprov NTT agar bisa mendapatkan bantuan.

“Kita juga sudah mengeluarkan kebijakan kepada 22 Ketua Unit yang ada di Flobamora agar mendata seluruh warganya yang benar-benar membutuhkan bantuan. Jangan sampai ada saudara kita mengalami nasib yang sama seperti ibu Yuli di Tangerang yang mati kelaparan. Ini yang kita perlu antisipasi. Oleh karena itu, kami meminta kepada seluruh ketua unit suka duka yang tergabung di IKB Flobamora agar benar-benar mendata warganya yang terkena dampak,” harap Beny Ule Ander.

Ia pun menyesalkan pembagian sembako yang tidak merata yang bahkan bisa menimbulkan kecemburuan sosial diantara warga desa adat setempat dengan warga diaspora asal NTT.
“Maka dari itu, kami meminta kepada pemerintah agar kalau ada pembagian sembako supaya merata jangan sampai ada yang iri hati karena tidak dapat. Dari situlah timbulnya ada niat yang tidak baik untuk melakukan tindakan kriminal. Tentu kita tidak ingin terjadi seperti itu,” imbuhnya.

Sementara hal senada disampaikan Ketua Flobamora Yulius Yosep Diaz yang meminta agar Pemprov NTT dan Bali melakukan koordinasi agar semua bantuan itu merata.

“Kita harapkan semoga Pemrov NTT melakukan komunikasi dengan Pemrov Bali juga di luar Bali agar selain membagikan sembako tanpa pilah pilih, selanjutnya menitipkan warga yang ada diperantauan supaya diperhatikan saat mengalami wabah corona ini. Dan kita berharap Wabah ini cepat berlalu dan kita bisa hidup normal kembali,” tutup pria berkaca mata tebal yang biasa disapa Yusdi ini. (Ans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *