Jakarta, faktapers.id – Sebanyak 24 warga Kelurahan Kebon Kacang, Jakarta Pusat dinyatakan positif terjangkit virus corona (Covid-19). Hal ini berdasarkan hasil tes cepat (rapid test) yang dilakukan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat.
“Iya, positif rapid test ada 24 orang ya. Warga RW 07 sama RW 09. Sekarang jadi statusnya pasien dalam pengawasan (PDP) karena kita masih menunggu hasil swab-nya,” kata Kasudinkes Jakarta Pusat, Erizon Safari, kepada wartawan, Rabu (6/5).
Erizon mengatakan, rapid test digelar sejak awal pekan ini. Puluhan warga itu sekarang menjalani karantina di sejumlah tempat, di antaranya 14 orang diisolasi di RS Darurat Wisma Atlet, 7 perawatan di RS Angkatan Laut Mintohardjo, dan 3 orang isolasi mandiri di rumah.
Dia menyebutkan total sudah ada 170 warga RW 07 dan RW 09 Kelurahan Kebon Kacang yang jalani rapid test. Rapid test digelar karena wilayah tersebut masuk kategori kawasan padat penduduk yang berpotensi terjadinya penularan Covid-19.
“Dinkes Jakpus memilih daerah yang potensial terjadinya penularan, paling padat ya. Kita akhirnya milih Kelurahan Kebon Kacang RW 07 dan 09 karena di sana yang paling padat. Kita sudah siapkan 200 sampling dan hari Senin (4/5) lalu sudah dilakukan test kepada 170 warga,” ujar Erizon.
Lebih lanjut Erizon mengatakan, dari 24 warga yang positif dari hasil rapid test, mayoritas merupakan orang tanpa gejala (OTG). Hal itu menjadi catatan penting terkait masih banyaknya OTG di sekitar masyarakat.
“Yang kami tahu itu (24 warga) kebanyakan yang OTG ya. Jadi Ini suatu bukti banyak orang yang tanpa gejala beredar di daerah kita dan itu harus diantisipasi. Banyak yang tidak paham kalau mereka berbahaya untuk orang lain. Mungkin karena banyak orang yang merasa sehat ya, jadi tetap pada keluyuran,” tuturnya.
Erizon menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan tim Gugus Tugas Covid-19 di Kelurahan Kebon Kacang untuk memonitor 3 warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Jika dinilai tidak efektif, 3 warga PDP Covid-19 itu akan dikarantina di tempat lain.
“Di tiap Kelurahan ada tim Gugus Tugas Covid-19. Kalau dari hasil pemantauan tim Gugus nggak optimal isolasi mandirinya, ya mau tidak mau dibawa secara paksa karena risikonya menyebar ke masyarakat,” sebutnya.
“Jadi kalau penilaian tim Gugus tidak efektif isolasi mandiri, maka kita kerjasama dengan aparat untuk bawa orang tersebut ke tempat karantina yang lebih optimal,” sambungnya. (uaa)