Jakarta, faktapers.id – Wabah virus Corona yang melanda negara-negara di dunia tentu berdampak luas. Selain menggerus perekonomian, dampak pandemi Covid-19 rupanya juga mempengaruhi urusan hubungan keharmonisan rumah tangga.
Bahkan, baru-baru ini para ahli memprediksi adanya peningkatan angka perceraian secara signifikan dalam beberapa bulan mendatang selama pandemi Covid-19 belum tuntas diselesaikan.
Di China, angka perceraian dilaporkan meningkat seiring dengan bertambahnya wabah, disinyalir akibat pasangan “menghabiskan waktu bersama terlalu lama selama masa karantina virus corona”.
Dari informasi yang dihimpun dari beberapa sumber. Di Dazhou, Provinsi Sichuan tercatat ada 300 pasangan yang hendak bercerai sejak 24 Februari.
Otoritas meyakini, meningkatnya perceraian di China bisa jadi disebabkan fakta mereka terlalu lama bersama selama karantina virus corona.
Sementara itu, menurut terapis Bette Levy Alkazian, masa karantina selama pandemi Covid-19 tampaknya menggali banyak kebenaran yang selama beberapa waktu sebelumnya dapat disingkirkan atau setidaknya ditutupi.
“Ini mungkin mengarah pada keputusan untuk mengakhiri pernikahan, tetapi mungkin juga menjelaskan hal-hal yang membutuhkan perhatian dan penilaian,” kata Alkazian.
Maka dari itu, diperlukan saling pengertian satu sama lainya, dalam penyesuaian selama masa pandemi Covid-19. Sehingga, masa-masa sulit yang dilalui dapat jadi memontum sebagai sejarah dalam hubungan suami istri.(Dari berbagai sumber/ uaa)