Thailand Umumkan Tidak Ada Kasus Baru Virus Corona

562
×

Thailand Umumkan Tidak Ada Kasus Baru Virus Corona

Sebarkan artikel ini

Jakarta, Faktapers.id  – Taweesin Visanuyothin, dokter yang juga juru bicara satgas penanganan Covid-19 di Thailand mengutarakan hari ini (Rabu, 13 Mei 2020) adalah salah satu hari terbaik bagi Thailand sejak wabah virus corona menyebar.

“Ini pertama kalinya tidak ada kasus baru virus corona sejak kami mulai melakukan laporan harian Covid-19. Ini hasil yang terbaik. Terima kasih atas kerja sama masyarakat, namun kita belum boleh berpuas diri karena kita harus terus waspada,” ujar Taweesin, seperti dikutip dari asiaone.com.

Artinya Thailand mengumumkan dalam 24 jam terakhir tidak ada kasus baru virus corona dan tidak ada pasien virus itu yang meninggal.

Saat ini  di Thailand ada 46 pasien virus corona yang sudah sembuh dan diperbolehkan pulang. Dengan begitu, sekitar 94,27 persen pasien virus corona di Negeri Gajah Putih, sembuh.

Per 13 Mei 2020, total kasus virus corona di Thailand sebanyak 3.017 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 117 pasien masih dirawat. Sedangkan 2.844 pasien sudah sembuh dan keluar dari rumah sakit. Ada 56 pasien yang berakhir dengan kematian.

Aweesin menyebutkan ini pertama kali pihaknya pada 4 Mei 2020 melihat tidak ada kasus virus corona di dalam negeri, namun masih ada laporan orang yang masuk karantina. Mesku begitu Taweesin mengimbau masyarakat agar tetap waspada karena di beberapa negara kasus-kasus baru virus corona masih bermunculan.

Menurutnya secara global, ada lebih dari 4,3 juta kasus virus corona total di seluruh dunia. Sedangkan pasien yang meninggal karena virus ini di seluruh dunia sekitar 292 ribu orang.

“Thailand telah melakukan tes virus corona pada 34.444 orang yang memenuhi kriteria untuk melakukan tes. Dari jumlah itu, 63 persen terinfeksi virus corona. Sejak Februari 2020, 90 pasien terinfeksi ditemukan di wilayah kota dan tempat karantina. Pasien virus corona di Thailand sekitar 98 persen adalah warga lokal, 1 persen warga Amerika Serikat dan 1 persen warga Inggris yang ada di Thailand,” papar Taweesin menjelaskan. */Uaa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *