Bali, faktapers.id – Ketua Komunitas Jurnalis Flobamora Bali Rahman Sabon Nama menggugat Bank Indonesia Perwakilan Bali dan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Bali karena dinilai salah memberikan bantuan sembako dan alat pelindung diri (APD) di tengah keterpurukan ekonomi masyarakat sebagai dampak pandemi Covid 19.
Pasalnya, bantuan tersebut diberikan kepada organisasi level arisan yang tidak sebanding dengan nama besar Bank Indonesia dan ORI. Selain itu, anggota arisan tersebut secara ekonomi cukup mampu.
“Bank Indonesia itu lembaga besar, icon ekonomi Indonesia. Masa kasih bantuan sembako dan APD untuk kelompok arisan. Lucunya, anggota arisan itu hanya sekitar 30 orang dan mampu secara ekonomi, hanya dua keluarga yang boleh dikatakan kurang mampu. Jujur, sebagai Ketua Komunitas Jurnalis Flobamora dan lebih dari 20 tahun sebagai pegiat kemanusian, apa yang dilakukan oleh Bank Indonesia Perwakilan Bali dan ORI Perwakilan Bali sungguh memalukan karena salah sasaran. Masih banyak orang di luar sana kelaparan. Kok mereka malah terlihat bangga membantu masyarakat yang sudah mampu?,” beber Rahman Sabon Nama dalam press releasenya yang di kirim ke semua media, Jumat (15/5).
Menurut Rahman Sabon Nama, jika Trisno Nugroho sebagai Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bali berkomitmen membantu warga NTT di Bali yang terkena dampak Covid-19, pihak Bank Indonesia harus paham jalurnya. Bukan melalui unit suka duka, apalagi kelompok arisan, melainkan melalui wadah Ikatan Keluarga Besar (IKB) Flobamora Bali yang menaungi 22 unit organisasi paguyuban sebagai representasi dari 21 kabupaten dan satu kota di NTT. IKB Flobamora Bali dikauii oleh Pemprov Bali.
“Mekanisme seperti itu Pak Umar paham benar. Jadi, saya harap Pak Uma jangan menjerusmuskan Pak Trisno Nugroho dan Pak Ray Wirajaya dalam dagelan yang memalukan ini. Khusus Pak Trisno Nugroho saya minta lebih selektif menyalurkan sembako kepada organisasi paguyuban manapun. Tapi khusus untuk warga NTT di Bali harus melalui IKB Flobamora. Kalau menggunakan duit pribadi untuk bantu kelompok arisan silahkan, tapi ini menggunakan duit negara, sasaran harus jelas. Saya ingatkan Pak Trisno Nugroho dan Pak Umar Ibnu Alkhatab, stop nepotisme. Di luar sana masih banyak orang kelaparan,” tukas Rahman Sabon Nama.
Untuk diketahui pada 12 Mei 2020 akun facebook atas nama Abdullah Taib diduga sebagai ketua kelompok arisan Wathan Lamahala. memosting statusnya dengan narasi seperti ini, lengkap dengan foto.
“Program Sosial Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bali, Bagikan APD & Sarana Kesehatan hingga Sembako yang difasilitasi oleh Abang Umar Ibnu Alkhatab untuk Paguyuban Wathan Lamahala Bali yang terdampak COVID-19. #berbuatuntukumat. #Denpasar12052020,” ujarnya.
Umar Ibnu Alkhatab yang dimaksudkan oleh akun Facebook di atas adalah Kepala Perwakilan Bali ORI Umar Ibnu Alkhatab. Pantas saja, pada hari yang sama, melalui akun facebooknya Umar-orisinal Bali juga terlihat bangga memosting kegiatan tersebut. Seperti ini:
“……menemani anggota DPR RI, Ray Wirajaya, dan Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bali, Trisno Nugroho, memberikan bantuan sembako kepada Paguyuban Wathan Lamahala Bali, di gedung BI Bali, 12 Mei 2020…..”
Dengan pengalaman ini, kepada para pimpinan lembaga vertikal dan horizontal di Bali, Rahman Sabon Nama mewanti-wanti agar saatnya secara ikhlas membantu masyarakat yang terpuruk, yang saat ini sedang kelaparan, dan bukannya membantu masyarakat yang sudah mapan, sekalipun itu kelompok arisan di mana Anda berada di dalamnya. (Rsn/Rls/Ans)