Headline

Patut dipuji, Sikap Toleransi Saling Memberi saat Pandemi di Bali

1658
×

Patut dipuji, Sikap Toleransi Saling Memberi saat Pandemi di Bali

Sebarkan artikel ini

Denpasar, faktapers.id – Perbedaan terkadang membuat sekat dan pandangan lain di masyarakat, tapi tidak demikian dengan warga Hindu tinggal bersama warga Muslim di lingkungan Desa Adat Kepaon, Denpasar Selatan, Bali.

Mereka hidup rukun, dan ini sudah berjalan puluhan tahun, perbedaan bukan menjadikan sekat, justru perbedaan itu yang membuat mereka hidup rukun dan saling berdampingan satu sama lain, bergotong-royong di tengah wabah COVID-19. Bersama-sama mengumpulkan donasi bagi warga terdampak yang belum tersentuh bantuan dari pemerintah. Tentunya toleransi saling memberi

ini adalah contoh positif, membangun persatuan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI) di tengah pandemi.

Dimotori Kelian Sakah AA.Gede Agung Aryawan bersama Seka Truna Truni Asli Anak Muda Kepaon (AMAK) organisasi pemuda-pemudi dari warga muslim yang bergandengan dengan Pecalang laksanakan giat sosial. Berempati menyambangi saudara mereka warga muslim ber-KTP Denpasar terdampak, memberi bantuan berupa sembako di Kampung Islam Kepaon Denpasar, Minggu (17/5).

Bahkan dana bantuan mereka berikan tidak hanya didapat dari penggalangan donasi, tapi yang luar biasa dari pemuda-pemudi berinisiatif mencari dana dengan berjualan takjil (makanan buka puasa), mengingat saat ini bulan puasa bagi umat muslim.

Irham Assiri selaku Ketua STT AMAK, sekaligus ketua Tim Relawan Covid-19 STT AMAK mengatakan, dari keuntungan diperoleh ini digunakan untuk membeli paket-paket bantuan sembako, selain juga bantuan dari para dermawan warga Hindu.

“Hari ini kita membagikan bantuan paket sembako untuk 45 warga prioritas paling terdampak Covid-19 di lingkungan kami (Kampung Islam Kepaon). Dari pendataan kami sebenarnya ada 119 warga prioritas paling terdampak. Jadi ini adalah tahap kedua, ditahap pertama kami sudah salurkan untuk 74 warga prioritas lainnya,” terang Irham Assiri.

Pada kesempatan itu, mewakili segenap timnya, Irham  menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada semua pihak, semua dermawan yang telah mendukung dan membantu dengan ikut memberikan donasi.

“Tentu kami sangat berterimakasih kepada semua pihak, semua dermawan yang telah membantu dan memberi donasi. Khususnya kepad Ajik Aryawan (Anak Agung Gede Agung Aryawan),” ujarnya.

“Beliau (Ajik Aryawan, red) banyak membantu dan mendukung. Apa kami lakukan ini adalah demi kemanusiaan. Seperti wejangan yang sering disampaikan. Bahwa kemanusiaan tidak mengenal perbedaan agama, suku, golongan, atau apapun itu,” paparnya.

Anak Agung Gede Agung Aryawan ST., atau yang dikenal dengan nama akarab Gung De Aryawan, yang berkesempatan turut hadir dalam kegiatan tersebut mengungkapkan, bahwa dirinya secara pribadi sangat mendukung apa yang dilakukan generasi muda di Kampung Islam Kepaon ini.

Tentu apa dilakukan STT AMAK ini, katanya lebih lanjut, merupakan hal positif patut dilakukan oleh generasi muda lain. Kepedulian generasi muda terhadap lingkungannya sangat penting, karena merekalah nantinya menjadi penerus, menjadi salah satu yang penentu maju atau mundurnya sebuah wilayah.

“Kampung Islam Kepaon adalah krama Bali sudah ada dari jaman kerajaan, mereka nyame selam (saudara muslim)-nya Bali. Maka, saya hadir di sini untuk ikut membantu dan mendukung. Memotivasi STT AMAK Kampung Islam Kepaon sebagai anak muda punya semangat kebersamaan,” ujarnya.

“Semangat gotong royong saling membantu antar sesama, mereka anak muda yang luar biasa, sudah punya jiwa berkorban saling memiliki dan saling memberi. Bahkan sampai rela menggali dana dengan berjualan takjil. Jadi pada intinya, yang ingin saya tekankan adalah kita harus saling membantu, khususnya dalam kondisi wabah Covid-19 ini, membantu tanpa membedakan suku, agama, ras, partai, maupun golongan lainnya, karena ini adalah masalah kemanusiaan,” tandas Gung De. (ir/Ans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *