Singaraja, faktapers.id – Virus Pandemi Corona Covid-19 masih menghantui masyarakat, selain melemahkan ekonomi, masyarakat seluruh dunia telah terkena imbas dari kejahatan dunia itu.
Demi masyarakat, Pemerintah Pusat mengintruksikan para Desa Penerima DD agar menggunakan anggaranya untuk masyarakat yang terdampak Covid-19. Para desa pun melalui Kades merancang cepat anggaran yang mestinya untuk membangun harus dialihkan ke Covid-19. Seperti di Bali Utara, Musdesus pun dilaksanakan bersama Satgas Gotong Royong di tingkat desa bersama desa adat dan desa Dinas untuk menyentuh masyarakat miskin dengan BLT yang bersumber dari Dana Desa .
Melalui Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar menjelaskan soal bantuan langsung tunai (BLT) desa. Program ini merupakan realokasi anggaran dana desa untuk bantuan langsung tunai.
Para desa pun melalui Kades mulai merancang anggaran yang mestinya untuk membangun harus dialihkan ke Covid-19. Seperti di Bali Utara, Musdesus pun dilaksanakan bersama Satgas Gotong Royong di tingkat desa bersama desa adat dan desa Dinas untuk menyentuh masyarakat miskin dengan BLT yang bersumber dari Dana Desa yang dialihkan 30 %.
Seperti halnya di Desa Kayuputih Sabtu (23/5), kendati belum bisa tercaver seluruh lansia yang ada di desa wisata tersebut, namun Kades Kayuputih Gede Gelgel Ariawan selaku pejabat baru di konfirmasi mengatakan, “180 KK kita bagikan BLT dan itu mengacu pada ketentuan dari pusat, kita prioritaskan penduduk miskinya dan itupun ada yang retan sakit dan betul terdampak.”
Selaku penerima BLT asal Dusun Sinalud bernama Gede Sudarma yang mana rumah beratapkan seng dan dinding dari bambu. Petani 1 anak tersebut merasa bersyuhkur baru kali ini tersentuh bantuan pemerintah Pusat yang di salurkan oleh Pemdes Kayuputih. des