Waketum DPP Gerindra: Yang Nyinyir Karena Nggak Paham New Normal

601
×

Waketum DPP Gerindra: Yang Nyinyir Karena Nggak Paham New Normal

Sebarkan artikel ini

Jakarta, Faktapers.id – Presiden Joko Widodo/Net Rencana pemerintah untuk merelaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau new normal merupakan kebijakan yang sudah tepat. Semua anak bangsa harus mendukung kebijakan solutif dari pemerintah tersebut. Demikan dikatakan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono kepada redaksi, Kamis (28/5).

Arief Poyuono memaparkan bahwa New Normal bukan diksi atau istilah baru di dunia. Istilah ini lazim digunakan untuk kembali melakukan sebuah aktivitas sehari-hari di saat berakhir atau sedang terjadinya, sebuah krisis sosial, krisis ekonomi, bencana alam yang masif.

“Artinya life must go on atau kehidupan harus berjalan di dunia ini. Mereka yang nyinyir nggak paham,” tandasnya,

Pada tahun 1930, lajut  Arief Poyuono, istilah ini pernah dipakai oleh para pembuat kebijakan dan pelaku bisnis dan ekonomi saat terjadi The Great Depression, kemudian Stagflation Amerika Serikat di tahun 1970, The Japan Lost Cecade tahun 1980, dan krisis keuangan global tahun 2008.

Arief menyebut inti dari istilah atau kebijakna ini adalah manusia tetap berjalan normal di saat krisis. Dengan menghasilkan pemikiran-pemikiran baru dan strategi baru untuk tetap bisa keluar dari krisis ekonomi tersebut. Tujuannya, agar bisa membuat ekonomi dan bisnis di dunia berjalan dengan pola baru dan cara baru.

Bahkan  menurutnya istilah ini pernah diterapkan di Indonesia saat kehancuran secara ekonomi dan interaksi sosial di Aceh akibat gempa tsunami yang memakan korban ratusan ribu manusia.

“Di mana masyarakat yang tinggal dan selamat di Aceh juga memasuki era new normal untuk melanjutkan kehidupannya,” ungkap  Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu itu.

Singkatnya, new normal yang hendak diterapkan oleh Presiden Joko Widodo sudah tepat di saat vaksin dan obat Covid-19 belum ditemukan,” tambahnya.

Hal ini sama seperti saat masyarakat terkena bencana tapi tetap beraktivitas seperti biasa. Sekalipun ancaman bencana tetap selalu menghantui. “Kan belum ada juga alat pemcegah bencana alam selama ini,” sebut Arief,

Untuk itu, kepada elit yang nyinyir dan protes atas rencana new normal, Arief Poyuono mengingatkan, agar mereka tetap berada di rumah dan mengikuti protokol kesehatan hingga vaksin ditemukan.

“Sebab the new normal sebuah cara yang paling tepat apalagi melibatkan TNI dan Polri secara masif untuk masuk the new normal untuk menerapkan disiplin protokol kesehatan bagi masyarakat,” pungkasnya. Uaa

.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *