Singaraja, faktapers.id – Munculnya informasi judi Tajen (sabung ayam) yang diselenggarakan secara terselubung membuat jajaran Polres Buleleng harus bersikap dan bergerak cepat di tengah Pandemi covid-19, bahkan geram atas ulah para bebotoh.
Menindak adanya kerumunan warga belum lagi melanggar pasal 303 KUHPidana tentang judi, Polres Buleleng dibawah kendali AKBP Made Sinar Subawa harus bersikap tegas terhadap para pelanggar di Buleleng.
Seperti penegasan terhadap jajarannya para Polsek, Kapolres menegaskan judi tajen tutup tidak boleh diselenggarakan sampai kapanpun dan di manapun di wilayah Polres Buleleng.
Dikonfirmasi faktapera.id, AKBP Made Sinar,S.I.K mengatakan, bahwa pihaknya telah menginstruksikan serta memberi tindakan tegas ke para bebotoh yang melanggar.
“Wabah Pandemi Corona ini tidak main-main penyebarannya, apa lagi berkerumunan massa. Kita harus mengutamakan kepentingan yang lebih besar yaitu protokol kesehatan, dalam hal ini tim Covid-19 dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan masyarakat dalam mengedepankan Sosial Distancing dan Physical Distancing. Himbauan sudah kami laksanakan dengan pendekatan soft aproach secara humanis, sehingga tidak seharusnya ada giat seperti itu. Jika nanti para penyelenggara ini melawan secara hukum, kami perintahkan tangkap dan masukan sel,” jelas AKBP Made Sinar Subawa.
Sementara Kapolsek Singaraja Kompol Yudistira, menjelaskan, sesuai SOP perintah atasan segera bertindak tegas adanya laporan dari masyarakat. Bahkan, para penyelenggara senantiasa kucing-kucingan dengan aparat kepolisian Polsek Singaraja.
Dengan mengerahkan Tim Street Lion pembubaran Tajen di Desa Kalibukbuk Dusun Banyualit, Jumat (29/5), pukul 10.02 wita, terlihat bebotoh berlarian saat melihat personil berpakaian preman mengendarai sepeda motor.
“Adanya laporan maupun tidak dari masyarakat, kita tindak lanjuti. Anggota sudah kita siagakan ditingkat desa, seperti tadi setelah dilakukan pengecekan adanya laporan, di TKP baru rencana diselenggarakan Tajen sudah kita bubarkan demi masyarakat agar terhindar virus Pandemi ini. Tajen belum mulai, baru lihat anggota mereka sudah berlarian membubarkan diri. Kami kepolisian berupaya penuh memutus mata rantai Covid-19 agar masyarakat terbebas virus corona dan itu tugas kami. Kalau masyarakat sudah terkena virus ini, kami kepolisian dan pemerintah yang akan susah. Mari para penyelenggara sadar jangan membuat kerumunan massa,” ujar Kompol Yudistira.S.H. des