Headline

Junaedi Prediksi, Dampak Corona Akan Merubah Perilaku Wisatawan

×

Junaedi Prediksi, Dampak Corona Akan Merubah Perilaku Wisatawan

Sebarkan artikel ini

Klaten, faktapers.id – Pelaku wisata memprediksi destinasi yang paling diminati oleh para pelancong usai pandemi adalah wisata domestik, baik wisata kota maupun kembali ke alam serta lebih memilih bepergian dengan keluarga.

Temuan itu sesuai dengan prediksi banyak pihak bahwa wisata domestik bakal pulih lebih dulu setelah pandemi. Pasalnya, masyarakat mengalami titik jenuh setelah menjalani adanya aturan stay at home.

Namun, akan terjadi perubahan perilaku para calon traveler tersebut. Wisatawan lebih memperhatikan kesehatan dan keamanan saat hendak berkunjung ke suatu tempat. Itu pula yang disampaikan oleh Kepala Desa Ponggok, Junaedi Mulyono, pada Selasa, 5 Mei 2020.

Ia memperkirakan pasca-pandemi Covid-19 akan terjadi paradigma dan tren berwisata baru yang lebih mengarah pada kesehatan dan kenyamanan pada berbagai sektor mulai dari atraksi, akomodasi, preferensi produk, transportasi, hingga label higienis.

“Seperti dari sisi atraksi, wisatawan akan lebih memilih dan fokus pada atraksi wisata yang memperhatikan physical distancing atau social distancing serta memperhatikan kapasitas daya tampung, di Ponggok sudah melakukan bagaimana penerapannya dengan menyiapkan tempat wisata yang sifatnya privacy,” katanya.

Namun pasca-pandemi lanjut dia, diprediksi terdapat perubahan dari sisi pola hidup, wisatawan akan lebih memperhatikan jaminan kwalitas kesehatan dan kwalitas didalam pariwisata itu sendiri.

“Kami akan meningkatkan standarisasi pariwisata bagi wisatawan ke Ponggok supaya terjaga privacy, kesehatan dan keamanannya,” imbuh dia.

Menurut Junaedi, perkiraan berdasarkan para pakar wabah corona ini akan sampai hingga bulan Juli 2020. Kemudian di masa pemulihan nanti, pihaknya akan memberikan stimulus ke UMKM, pelaku pariwisata, industri kreatif dan lainnya berupa bantuan modal untuk menggerakkan ekonomi warga.

“Kalau kita hitung masa pandemi sampai masa pemulihan, kami menyiapkan total anggaran sebesar Rp 600 juta, dana ini diambil dari PADes sekitar Rp 400 juta, BLT dari Dana Desa sebesar Rp 300 juta,” tandasnya. (Madi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *