Pusbarindo Jamin Ketersediaan Bawang Putih Aman Hingga Pasca Lebaran

×

Pusbarindo Jamin Ketersediaan Bawang Putih Aman Hingga Pasca Lebaran

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Perkumpulan Pelaku Usaha Bawang dan Sayuran Umbi Indonesia (Pusbarindo) menjamin ketersediaan bawang putih aman hingga pasca lebaran. Untuk mencapai hal tersebut Pusbarindo terus berupaya menstabilkan harga dan pasokan bawang putih.

Maka dari itu, Ketua Umum Pusbarindo, Valentino menghimbau para importir yang sudah diperoleh rekomendasi impor (RIPH) untuk segera realisasi importasi bawang putih demi memenuhi pasokan bawang putih yang sempat kosong pada bulan Februari sampai dengan awal April lalu demi menjaga ketersediaan dan kestabilan harga agar tidak memberatkan konsumen di saat lebaran.

Bawang putih yang sempat langka dan mengakibatkan harga melonjak tinggi dalam 2 bulan terakhir, menjadi perhatian Presiden Joko Widodo yang langsung menginstruksikan Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan untuk melakukan langkah-langkah taktis menjaga ketersediaan bawang putih dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.

Akhirnya Kementerian Pertanian menerbitkan RIPH bawang putih, Kementerian Perdagangan melakukan relaksasi Import Bawang Putih.

“Dan kami para importir yg tergabung dalam Pusbarindo melaksanakan importase kemudian langsung mendistribusikannya kepada para distributor di seluruh Indonesia,” sebut Valentino, Ketua Umum Pusbarindo kepada faktapers.id dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/5/2020).

Dari data yang Pusbarindo peroleh, bahwa total bawang putih konsumsi yang sudah terkirim dari China ke Indonesia terhitung sejak awal Maret sampai dg 16 Mei 2020 sudah mencapai 91,000 ton.

Jumlah ini masih akan terus bertambah hingga tanggal 31 Mei, sehingga ketersediaan bawang putih hingga pasca Lebaranpun tetap terjamin.

Di masa pandemi Covid-19 yang serba sulit ini Valentino mengatakan bahwa pihaknya berusaha membantu pemerintah untuk menjaga harga dan pasokan bawang putih. Seperti yang diketahui, dari tahun ke tahun peristiwa gejolak harga bawang putih selalu terjadi seperti ini, khususnya pada setiap awal tahun.

Pertanyaannya mengapa jika bawang putih termasuk produk-produk pangan lain yg berkaitan dengan ijin impor, ketika harganya naik, maka perlu waktu lama untuk menurunkan dan menstabilkan harganya.

Valentino menjelaskan, pertama, sebagai salah satu komoditas impor, kelancaran supply untuk memenuhi permintaan, menjadi sangat penting untuk dijaga oleh semua pihak karena ketika pasokan berkurang maka harga cepat naik, akibat masalah penerbitan rekomendasi dari Kementerian Pertanian dan ijin dari Kementerian Perdagangan menjadi hal penting untuk menjaga kestabilan supply.

Kedua, Indonesia adalah negara kepulauan. Untuk mendistribusikan logistik hingga ke seluruh wilayah di Indonesia dalam waktu singkat tidaklah mudah karena bergantung pada transportasi kapal laut.

Pada saat mencapai pelabuhan pun masih perlu diteruskan dengan tranportasi darat hingga ke kota-kota di Kabupaten, Kecamatan pada masing-masing pulau.

Dalam masa pandemi Covid-19 ini, jangka waktu pendistribusian semakin lama karena adanya pembatasan orang-orang yang berpergian dengan transportasi umum seperti kapal laut. Ketiga, perlu waktu untuk menghabiskan stok dengan pembelian harga lama ditingkat pengecer (retailer).

Keempat, situasi pandemi Covid-19 mempengaruhi kecepatan pengiriman bawang putih oleh eksportir bawang putih dari China ke Indonesia, jelas menjadi lebih lama.

“Masalah lain yang saat ini harus dicarikan solusinya adalah kesulitan para petani bawang putih, khususnya di Temanggung, dalam memasarkan hasil panen yang diperuntukan sebagai benih bawang putih lokal,” jelas Valentino.

Walaupun dengan adanya relaksasi sesuai Permendag no. 27/2020, seluruh importir dapat melakukan importase bawang putih tanpa SPI, Pusbarindo berharap agar Kementerian Pertanian tegas menegakkan aturan sesuai Permentan no. 39 yaitu pelaksanaan Wajib Tanam bagi seluruh importir yang telah melakukan importase, sehingga ada kepastian bagi para petani bawang putih untuk tetap melakukan budidaya dan penangkaran benih bawang putih untuk musim tanam bulan Oktober/November dan musim tanam selanjutnya. Herry

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *