Tekan Kasus Covid-19, Puskesmas Kecamatan Cilincing Kuatkan Kolaborasi

×

Tekan Kasus Covid-19, Puskesmas Kecamatan Cilincing Kuatkan Kolaborasi

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Koordinasi lintas sektor menjadi peranan penting dalam upaya penanganan Covid-19 di wilayah Kecamatan Cilincing. Berkolaborasi dengan semua unsur untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Kepala Puskesmas Kecamatan Cilincing, dr Edison Syahputra menyatakan, dengan menguatkan koordinasi lintas sektor juga membantu untuk mengurangi stigma negatif terhadap pasien Covid-19 di wilayah.

“Pelaporan ODP dan PDP dilakukan secara berjenjang dari wilayah oleh Puskesmas Kelurahan, PDP dari RS Jejaring dilaporkan kepada tim surveilans untuk selanjutnya dikoordinasikan dengan tim pemantau. Jika ditemukan kasus positif Covid-19, kami langsung berkoordinasi dengan lintas sektor untuk segera melaksanakan desinfeksi wilayah. Kemudian Puskesmas Kecamatan Cilincing memberikan disinfektan (peroksida 6 persen) dan hand sanitizer rekomendasi WHO kepada pasien terdampak,” ungkap dr Edison Syahputra saat dikonfirmasi, Selasa (12/5).

Bahkan dalam pengawasan pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri dirumahnya masing-masing. Ia juga melibatkan Puskesmas Kelurahan dan lintas sektor yang sudah membentuk gugus tugas sampai ke tingkat RT/RW.

“Kami juga menyarankan kepada pasien yang sedang dipantau untuk rutin mengkonsumsi air hangat, lemon, konsumsi makanan gizi seimbang, vitamin C 1000 mg/hari, dan vitamin E,” ujarnya.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 di wilayah Kecamatan Cilincing. Seperti melakukan desinfeksi di lingkungan tempat tinggal terjadinya kasus, pelacakan kontak erat kasus positif, pelaksanaan rapid test massal sebagai upaya deteksi kasus, pembagian masker kain dan lain-lain.

“Saat ini, ada 47 kasus positif Covid-19 di wilayah Kecamatan Cilincing tapi ada 2 orang yang alamatnya pindah ke Bekasi. Untuk kasus positif, kami melakukan pelacakan kasus sesegera mungkin untuk mencegah terjadinya penyebaran kasus dan dilaporkan kepada tim pemantau.

Selanjutnya, tim pemantau akan merencanakan pemeriksaan rapid test/swab test kepada ODP atau kontak erat PDP sesuai dengan prosedur,” jelas Edison.

Ditambahkannya, dalam masa pemantauan, tim medis akan menanyakan keluhan kepada ODP kemudian melakukan pelayanan konsultasi dokter, dan pelayanan psikososial oleh psikolog.

“Apabila ada pasien yang bergejala ringan akan diberikan pengobatan sesuai dengan hasil konsultasi dengan dokter. Untuk gejala sedang dikoordinasikan dan dirujuk ke wisma atlet. Sedangkan gejala berat dikoordinasikan untuk dirujuk ke rumah sakit rujukan infeksi Covid-19,” terangnya. (Tajuli)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *