Bali, faktapers.id – Penemuan mayat bayi pada Minggu (7/6) pukul 14.00 WITA di jalan setapak yang ada di Banjar Dinas Kembang Sari, Desa Pemuetran, Kecamantan Gerokgak, Buleleng akhirnya terkuak.
Penemuan itu berawal saat Kadek Suwitra pulang dari pantai dan di tengah jalan melihat biawak menarik sesuatu benda dari tumpukan sampah.
Karena penasaran ia kemudian langsung mendekati biawak dan terlihat dengan jelas yang ditarik adalah mayat bayi laki laki. Kadek Suwitra langsung mengusir biawak sehingga bayi yang ditarik ditinggalkan di tempat sampah.
Merasa bingung, Kadek Suwitra menunggu rekannya Made Musti dan Putu Darmada, warga pun geger berdatangan.
Jajaran Polsek Gerokgak yang menerima informasi tersebut langsung ke TKP bersama Kelian Banjar Dinas Kembang Sari Desa Pemuteran serta tim medis dari Puskesmas II untuk melakukan pemeriksaan.
Telapak kaki bayi lahir diduga hasil hubungan gelap itu hilang namun tali pusar masih utuh. Sedangkan di TKP hanya ditemukan kain warna ungu berisi bercak darah, kardus bekas dibakar dan pembalut berisi darah. Lalu mayat bayi tersebut dikuburkan di Desa Pemuteran oleh Kerama Adat setempat.
Kapolsek Gerokgak, Kompol Made Widana bersama jajaranya yang telah bekerja kurang seminggu ini akhirnya berhasil mengungkap kasus tersebut. Pelaku pembuangan bayi tersebut adalah siswi SMK di Gerokgak berinisial FSK (17).
Kompol Widana bersama jajaran telah mendalami kasus yang dialami FSK dan melakukan pemeriksaan terhadap pelaku namun terhadap kasus ini pihaknya telah menyerahkan ke Unit PPA Polres Buleleng.
”Sudah, dan telah kita serahkan ke Unit PPA Polres Buleleng,” ujar Kompol Widana, Senin (15/6).
Sementara Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Vicky Tri Haryanto saat dikonfirmasi atas kasus pembuangan bayi tersebut kepada faktapers.id seizin Kapolres Buleleng menjelaskan, pihaknya masih mendalami kasus tersebut dengan meminta keterangan dari saksi-saksi di TKP maupun keluarga si pembuang dan serta keterangan pelaku.
“Motif dari niatnya membuang hasil hubungan tersebut masih kita dalami lebih lanjut,” jelas AKP Vicky Tri Haryanto.
Sementara informasi yang berhasil himpun dari tetangga FSK yang tidak mau disebut namanya menyebutkan, FSK hidup tanpa asuhan orang tua dan tinggal bersama kakek dan neneknya, sedangkan ibu kandungnya telah berpisah dengan sang ayah. (Des)