Headline

Akibat Replanting PT Kurang Bersih, Hama Kumbang Tanduk Serang Sawit Warga

688
×

Akibat Replanting PT Kurang Bersih, Hama Kumbang Tanduk Serang Sawit Warga

Sebarkan artikel ini
88c86f1d aa6f 497d 9da5 4306b4fbbbeb

Kampar, faktapers.id – Sekitar enam bulan yang lalu atau pada Desember 2019, perkebunan sawit PT Arindo Tri Sejagtera 1 (ATS 1) mengadakan replanting-peremajaan, tanam ulang kebun sawitnya kembali.

Kuat dugaan kurang bersih-kurang waspada, sehingga timbul hama kumbang tanduk dan menyerang kebun sawit warga kususnya pada kebun sawit yang bersepadan dengan PT ATS 1 Desa Rimba Beringin, Tapung Hulu, Kampar, Riau

H Purba, salah satu warga yang berkebun sawit yang berbatasan dengan  PT ATS 1 merasa curiga dan heran melihat pucuk sawitnya satu per satu kuning dan ada yang layu dan gugur bahkan ada yang sampai mati total. Kejadian ini terjadi sejak adanya penumbangan PT ATS 1.

“Bahkan Hasil buah kebun sawit, kami pun drastis turun. Kita juga berupaya mengobati dengan berbagai cara, membuat berbagi macam obat. Kami pasang tonggak setinggi 4 meter dan menyangkutkan ember berisi obat-obatan ditancap berbaris sepanjang gawangan kebun sawit,” katanya.

Berbagai upaya sudah dilakukan, namun penghasilan buah sawit tani semakin kandas-tidak ada. Purba merasa kehilangan penghasilanya selama ini.

Kapala Desa Rimba Beringin, Eri Ariani mengatakan, beberapa warga bolak- balik melaporkan terkait musibah yang menimpa kebun sawit mereka yang terkena “penyakit mati pucuk” akibat serangan kmbang tanduk.

“Ada yang mati total sehingga hasil tani buah sawit masyrakat drastis menurun terhitung tidak ada. Para petani sawit pun mengeluh,” terang Kades.

Ada beberapa warga yang meminta Kades agar menuntut PT ATS 1 bertanggungjawab atas kerugian warga tersebut.

Saat dihubungi awak media, pihak PT Arindo Tri Sejahtera 1, Ktu menyatakan, bukan kapasitas dirinya menjawab persoalan itu.

“Langsung saja hubungi Humas, Pak Tomas,” jawabnya singkat.

Ketika dikonfirmasi, Humas PT ATS 1, Tomas menyebut dirinya lagi sibuk.

“Ada urusan di Dinas Kampar,” jawaban terputus. (Fls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *